Ketiga mentor mempaparkan materi dasar kepenulisan berita dari rumus 5W+1H (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana) sampai Feature pada seluruh peserta jurnalistik G25 yang berlangsung selama tiga jam di Aula DINSOS Bangkalan.
Memperdalam penulisan berita tidak cukup dalam waktu yang singkat, ketiga mentor telah membuka kesempatan belajar diluar forum untuk memperdalam bab jurnalistik pada seluruh TIM Media G25. Hal itu akan menjadi peluang dalam mengasah kemampuan menulis berita, apalagi dimentori kegita jurnalis pilihan ialah Mas Donni Polres, Mas Edo Surya, dan Mas Farid Radar.
Kedepannya, peserta diarahkan untuk mengikuti arahan mentor dalam menyesuaikan jadwal pertemuan pada tatap materi berikutnya. Karena praktik menulis menjadi hal utama sebagai tolak ukur kemampuan peserta yang telah menerima materi dasar jurnalistik oleh ketiga mentor yang besar dari media berbeda tersebut.
Selain itu, apabila mereka mahir dalam kepenulisan juga sangat berguna ketika melakukan praktik penelitian, karena mayoritas peserta Media G25 ialah mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura. Meskipun tetap ada sebagian dari prodi baik Sosiologi, Hukum, dan Manajemen, serta Pendidikan Informatika juga memiliki keinginan belajar tentang jurnalistik.
Kebanyakan orang mengatakan menjadi penulis itu sangat sulit, apalagi mengemban status jurnalis, seperti yang disampaikan oleh pemateri kedua Mas Farid Radar, bahwa semua hal katakanlah sulit, tetapi jika teman-teman hobi membaca dan menulis akan mempermudah ketika dihadapkan dengan suatu tugas seperti menulis berita.
Harapan besar diadakannya pelatihan jurnalistik itu, bukan hanya sekedar mempersiapkan kemampuan masing-masing personal tetapi ada misi besar tim media G25 dalam memperluas jangkauan baik lembaga sosial G25 maupun para calon donatur dermawan yang telah ditampilkan pada feed instagram @g25indonesia, tutur ketua umum G25INDONESIA, Dasuki Rahmad.Â
