Mohon tunggu...
Moh Ismul Adam
Moh Ismul Adam Mohon Tunggu... Petani - Hanya manusia biasa

Suka dengan banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudut Pandang Masyarakat Desa tentang Bansos Pandemi

13 Agustus 2021   22:39 Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:45 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era pandemi ini, pemerintah telah memberikan bantuan sosial, secara merata (mungkin) diseluruh elemen masyarakat Indonesia. Tapi di bulan Agustus, saya telah berbincang-bincang dengan salah seorang masyarakat desa yang berinisial "MW". 

Beliau adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah pendidikan dini, yang bertempat di wilayah Jawa Timur. Beliau mengatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah di daerah pedesaan tempat tinggalnya, sudah dinilai tidak efektive,  karena banyak masyarakat yang kebutuhannya sudah terpenuhi tanpa bantuan sosial. 

Kemaren pagi, saat beliau mengantri untuk menerima bantuan sosial terceletup beberapa kata dari teman yang juga ikut mengantri "eh.. Mbak beras seng wingi durung entek lakok wes teko maneh", disini MW menyimpulkan bahwa masyarakat desa di tempatnya, sudah bisa dalam keadaan baik-baik saja tanpa bantuan sosial dari Pemerintah.

 Beliau juga sering menjumpai masyarakat lain yang merasakan hal yang sama, MW juga berpendapat sebaiknya bantuan sosial lebih baik dimaksimalkan untuk masyarakat miskin kota saja. Beliau berpendapat demikian karena masyarakat desa masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan hasil kebun yang mereka miliki. 

Selain itu, masyarakat desa juga masih solid dalam bergotong royong. Karena MW mengira masyarakat miskin kota lebih sangat membutuhkan dibandingkan masyarakat miskin desa. Selain biaya hidup di daerah kota yang tinggi mereka juga tidak punya lahan untuk dimanfaatkan. Selain itu juga, masyarakat kota mayoritas peduli tidak peduli sekitar dan kurangnya gotong royong. Harapannya pemerintah bisa menimbang dan memanfaatkan dalam perealisasian bantuan sosial untuk masyarakat. 

13 Agustus 2021

Timmis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun