Mohon tunggu...
Moh FahrulHafidh
Moh FahrulHafidh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Anda luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mahasiswa UNEJ Melalui KKN BTV 3 Sosialisasi Literasi Digital untuk Siswa

28 Agustus 2021   00:53 Diperbarui: 28 Agustus 2021   19:10 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Tamanagung adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang secara administratif masuk wilayah Kecamatan Cluring. Jumlah Pada desa Tamanagung menurut data pencatatan 2018 ada sebanyak 9.121 jiwa, yang terdiri atas 4.423 perempuan dan 4.698 laki-laki yang tersebar di empat dusun yakni Dusun Tamanagung, Dusun Sumberwaru, Dusun Sumberjeruk, dan Dusun Sagad. Desa Tamanagung memiliki luas wilayah 998,993 Ha dengan pembagian sekitar 63,86% berupa lahan pertanian atau sawah; sekitar 23,95% berupa wilayah permukiman; sekitar 6,93% berupa tegal; sekitar 2,5%  Perkebunan, dan lainnya 2,76%  terdiri  dari sungai, jalan, dan lain-lain. Desa Tamanagung memiliki topografi wilayah berupa dataran rendah yang sebagian wilayahnya adalah area persawahan dengan ketinggian rata-rata dari permukaan air laut ± 35 m dpl, Suhu udara rata-rata antara 27°C - 28 °C dengan curah hujan tiap tahun berkisar rata-rata 1000 – 2000 mm.

Pada Desa Tamanagung terdapat beberapa sekolah meliputi 12 sekolah TK, 11 SD atau MI,  dan 1 SMP, sedangkan untuk Gedung SLTA dan Perguruan Tinggi belum didirikan atau belum ada. Kondisi pendidikan pada Desa Tamanagung belum cukup baik karena masih ada siswa yang putus sekolah. Kasus remaja putus sekolah di Desa Tamanagung pada masa ini lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi hal tersebut karena kondisi perekonomian pada Desa Tamanagung selama ini bertumpu pada sektor pertanian dan sektor informal lainnya, dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani dan pekerja sektor informal. 

Kasus putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi menghambat juga perkembangan anak tersebut. Anak yang putus sekolah hanya akan mencoba untuk bekerja dengan membantu pekerjaan orang tuanya menjadi petani atau buruh tani. Kurangnya skill atau kompetensi yang didapatkan saat di sekolah menjadi salah satu alasan  karena sekolah hanya berfokus mengajarkan materi dalam kurikulum tanpa memberikan skill atau kompetensi pada bidang lainnya seperti skill pada bidang digital.

Pada era digital sekarang skill atau kompetensi di bidang digital sangat diperlukan. Hampir seluruh pekerjaan sekarang akan memerlukan kemampuan untuk menguasai kemampuan dalam bidang digital. Apalagi karena masa pandemi Covid-19 tiap sekolah dan kegiatan kerja dilakukan secara daring yang memaksa semua jenis kegiatan dilakukan secara digital. Desa Tamanagung yang merupakan tempat tinggal saya juga mengalami dampak perubahan proses digitalisasi tersebut. Dampak yang paling kelihatan adalah kegiatan para siswa yang selalu dilakukan secara online yang memaksa para orang tua memberikan akses bahkan membelikan smartphone untuk keperluan sekolah daring. Minimnya pengetahuan para orang tua atau bahkan guru tentang besarnya pengaruh yang bisa digunakan pada proses digitalisasi ini bisa berdampak negatif terhadap siswa.

Dalam kegiatan KKN ini saya berusaha untuk membantu guru dan siswa memahami lebih lanjut manfaat, dampak dan pengaruh digitalisasi terutama dalam proses pengembangan kompetensi siswa menghadapi ketidakpastian pendidikan yang akan ditempuhnya. Setidaknya siswa dibekali kompetensi di bidang digital untuk membantu menghadapi dunia kerja karena masalah besarnya angka putus sekolah di Desa. Sasaran yang saya tuju adalah sekolah dasar yang berada dekat dari rumah. Kemitraan saya lakukan dengan kepala sekolah tersebut guna membantu proses pelaksanaan proker yang sedang ditempuh ini.

Beberapa materi yang akan saya sampaikan kepada para siswa antara lain : Persiapan karir di Era Digital, penggunaan perpustakaan digital (aplikasi iPusnas), belajar office tool mobile (Spreadsheet, Word, PPT dan drive), dan belajar buat konten digital (edit foto, musik, dan video). Semua materi akan dilengkapi dengan praktek secara langsung menggunakan mobile. Alasan kenapa pembelajaran fokus ke mobile atau smartphone karena siswa lebih familiar dalam penggunaan smartphone yang telah digunakan saat pembelajar daring. Dalam pelaksanaan sosialisasi materi yang telah diajarkan selanjutnya akan dimuat dalam sebuah platform website sehingga manfaat tidak hanya diterima oleh siswa yang mendapatkan sosialisasi saja tapi siswa lain yang mengakses website tersebut juga dapat menerima manfaat. Alamat website kumpulan materi tersebut direncanakan berdomain : digitasi.kulitekno.com.

Roadmap Program Kerja. Sumber: Dok.Fahrul Hafidh
Roadmap Program Kerja. Sumber: Dok.Fahrul Hafidh

Canvas Program Kerja. Sumber: Dok.Fahrul Hafidh
Canvas Program Kerja. Sumber: Dok.Fahrul Hafidh

(Moh. Fahrul Hafidh/Tamanagung/L. Dyah Purwita WSWW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun