Masa remaja merupakan satu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO mendefinisikan, masa remaja mulai usia 10 tahun sampai 19 tahun, sedangkan masa muda antara 15-14 tahun.Â
Salah satu bentuk perkembangan yang menonjol pada masa remaja, yaitu terjadi perubahan – perubahan fisik yang mempengaruhi pula perkembangan kehidupan seksualnya. Hal ini ditandai matangnya organ seksual, baik primer maupun sekunder.Â
Perkembangan fisik berjalan dengan sangat cepat, sehingga pada masa remaja berakhir sudah memiliki organ seksual primer maupun sekunder sebagaimana halnya orang dewasa. Masyarakat belum bisa menerima, pembicaraan masalah seks secara terang – terangan di kalangan remaja, misalnya di sekolah masih sebatas berbisik – bisik antar teman, membaca buku porno. Ada juga yang mendapat pengetahuan dari pelajaran biologi, penyuluhan atau ceramah, mengenai reproduksi remaja. Dalam era globalisasi sekarang ini, penyimpangan perilaku seks bebas semakin menunjukkan keprihatinan. Pertumbuhan budaya seks bebas di kalangan pelajar mulai mengancam masa depan bangsa Indonesia.
Seks bebas merupakan kebiasaan melakukan seksual secara bebas dilakukan oleh mereka yang menentang atau merasa enggan jika diri mereka terikat dalam suatu pernikahan yang suci. Orang yang telah mempertaruhkan hawa nafsunya sendiri, akan merasa sangat tidak puas jika menyalurkan nafsu biologisnya kepada istri atau suami sahnya saja. Jika mereka dengan bebas dan leluasa dapat menyalurkan hasrat kelaminya kepada siapapun yang dikehendakinya dan yang menghendakinya, maka pernikahan tentu saja hanya menjadi belenggu atau rantai amat kuat yang akan memasung habis keinginanya untuk mempertuhankan nafsunya sendiri. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia). Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan disebut seks bebas (free sex).
Remaja peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
 Pengaruh media dan televisi pun seringkali diimitasi oleh para remaja dalam perilakunya seharihari. Misalnya saja saat perempuan yang menonton film remaja yang berkebudayaan barat, melalui observational learning, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat diterima lingkungan.Â
Hal ini pun diimitasi oleh mereka, terkadang tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma-norma dalam lingkungan masyakarat yang berbeda. Seks bebas dipandang perilaku yang tidak wajar, tidak terkecuali oleh semuanya. Bukan saja oleh agama dan Negara, tapi juga oleh filsafat. Ironinya, perilaku demikian nyatanya cenderung disukai oleh anak muda terutama kalangan remaja yang memang secara biologis sedang tumbuh menuju pematangan. Â Pada umumnya perilaku seks bebas yang terjadi berdasarkan kepada dorongan seksual yang sangat kuat serta tidak sanggup mengontrol dorongan seksual. Selanjutnya perilaku seks bebas atau free sex dipandang sebagai salah satu perilaku seksual yang tidak bermoral dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat.
Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Maraknya perilaku seks pranikah di kalangan remaja dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu faktor dari dalam diri remaja yang meliputi karakteristik individu, pengetahuan seksual remaja dan sikap remaja terhadap perilaku seks pranikah dan faktor ekstern, yang mencakup lingkungan pergaulan dan pengaruh media. Perilaku seks pranikah di kalangan remaja biasanya dilakukan dengan teman atau pacar dan terkadang juga dengan Pekerja Seks Komersial. Dalam pelaksanaannya perilaku seks pranikah di kalangan remaja dilakukan, terutama di hotel, tempat kos dan juga di lokalisasi.
Pemerintah menemukan indikator baru yakni makin sulitnya menemukan wanita yang masih memiliki 2 keperawanan di kota-kota besar. Berdasar survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi kehilangan keperawanan dan melakukan hubungan seks pranikah. Bahkan, tidak sedikit yang hamil di luar nikah. Rentang usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah antara 13-18 tahun. Survei yang dilakukan BKKBN tahun 2008 menyebut 63% remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah melakukan seks pra nikah. Rasa ingin tahu dari remaja kadang kurang disertai pertimbangan rasional dan pengetahuan yang cukup akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu menjadi manusia dewasa, kurangnya kontrol dari orang tua, berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, kurangnya informasi mengenai seks dari pendidikan dan orang tua, serta berkembangnya informasi seks dan media masa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu komplek dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua dan lingkungan.
perilaku seks bebas dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu faktor dari dalam diri remaja yang meliputi karakteristik individu, pengetahuan sekssual remaja dan sikap ramaja terhadap perilaku seks bebas dan faktor ekstern, yang mencakup lingkungan pergaulan dan pengaruh media. Pengaruh perilaku seks bebas di kalangan remaja biasanya dilakukan dengan teman atau pacar dan terkadang juga dengan pekerja seks komersial. Dalam pelaksanaannya perilaku seks bebas di kalangan remaja dilakukan, terutama di hotel, tempat kos, dan lokalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H