Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia untuk mendefinisikan hidupnya, yang semakin hari semakin meningkat menjadi masalah besar diseluruh penjuru dunia. Corona virus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Virus ini ysng muncul pada November 2002 di Tiongkok, sampai menyebar ke beberapa negara lain, mulai dari Hongkong, Vietnam hingga Indonesia.Â
Terutama negara Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Berdampak pada semua aspek yang menjadi tantangan, fokusnya pada bidang "pendidikan". Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah.Â
Peran guru kini sangatlah penting mengingat proses belajar sudah tidak bisa bertatap muka lagi, belajar dari rumah dengan online, menjadi pilihan sulit bagi siswa yang tidak mempunyai fasilitas internet maupun smartphone. Lebih-lebih siswa yang tinggal di daerah pelosok pedesaan yang minim sinyal dan tekhnologi. Banyak masyakarat pedesaan yang kurang memahami akan pentingnya physical distancing dan social distancing. Hal tersebut merupakan sebuah persoalan besar akibat pandemi Covid-19.
Alasan inilah, membuat Bapak Marzuki, salah seorang guru kelas VII dan VIII, terdapat sebagian sedikit wali murid yang tidak mempunyai smartphone, terlintas untuk mendatangi dirumah siswanya guna mendapatkan pembelajaran pada mestinya. Bukan hanya itu, perannya juga mengedukasi para siswanya untuk menjaga kebersihan, selalu cuci tangan, dan tidak berkerumunan dengan batasan tertentu.Â
Disaat bertemu dengan muridnya banyak sekali keluhan-keluhan dari orang tua muridnya, berbagai masalah yang diungkapkanya, tetapi itu bukan menjadi masalah, harus dihadapi bersama-sama.
Ucapan pertama terkait guru yang disampaikan oleh bapak marzuki bahwasanya guru harus ikhlas lahir batin untuk mengajar tanpa mengharap imbalan apapun, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, guru harus mencotohkan sikap yang baik, karena guru itu "digugu lan ditiru" sebagai tokoh panutan dari siswa.
Apapun itu tindakan guru akan dicontoh dikemudian hari oleh muridnya di lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat, guru harus tanggap tekhnologi sehingga mengikuti zaman tidak tertinggal informasi sekarang ini. Terkait tempat belajar bisa dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja yang terpenting adalah hasil belajar itu dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan pemikiran dan perilakunya.
Meskipun mengajar mata pelajaran prakarya dan seni budaya, beliau masih semangat dalam mengajar siswanya, tidak ada kata lelah dan menyerah menjadi seorang guru meskipun dalam masa pandemi Covid-19. Maka dari itu sangat penting sekali peran guru dimanapun kondisinya, guru sebagai motivator untuk muridnya, meskipun masih selalu memberikan penugasan materi untuk siswanya perlu juga diberikan motivasi supaya selalu semangat meskipun belajar dari rumah, sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam keadaan belajar di masa pandemi virus. Guru juga harus memberikan nasehat kepada muridnya supaya tahu tentang kondisi saat ini.
Dalam pembelajaran online, bukan hanya sekedar mengirimkan file atau foto tugas tetapi harus bisa memanfaatkan platfrom-platform pembelajaran yang tersedia, siasat-siasat pembelajaran harus dibuat menyenangkan seperti dalam mata pelajaran prakarya dan seni budaya siswa disuruh untuk membuat suatu karya-karya seni apapun yang menyenangkan, kreatif, karena mereka tidak merasa kalau mereka belajar, dengan hal itu mereka seperti bermain sehingga mereka selalu untuk membuatnya lagi.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru, seperti mengedukasi masyarakat dan selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengingatkan kepada setiap orang tua supaya selalu mendampingi anaknya belajar dirumah, bukan hanya guru saja tetapi kerja sama antara guru dan orang tua akan lebih baik. Guru harus bisa berbaur dengan masyarakat, bukan hanya di sekolah tetapi juga dilingkungan masyarakat, supaya terjalin/terciptanya hubungan yang baik antara guru dengan wali murid, dan juga dengan masyarakat sekitar.
Dalam hal ini lah, tepatlah guru harus berinovasi, kreatif dalam merancang suatu pembelajaran meskipun dalam masa pandemi virus, ganti budaya-budaya lama dengan budaya --budaya baru dalam bidang pendidikan yang akan memajukan pendidikan semakin maju. Pembelajaran harus mendapatkan bekal/hikmah dari pembelajaran sekarang ini yang akan dibawa di masa yang akan datang, dapat dievaluasi mana yang baik dan mana yang buruk untuk pendidikan selanjutnya.