Mohon tunggu...
moh walli
moh walli Mohon Tunggu... -

MOH.MUTAWALLI Lahir pada tanggal 08/04/1994 di Senjajak Desas Sambik bangkol. kini sedang melanjutkan pendidikan SI di Universitas Mataram Mengambil spesifik jurusan PPKN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mewujudkan Transportasi Ramah Lingkungan

27 Maret 2015   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 7028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mewujudkan Transportasi Ramah Lingkungan (Transportasi Berkelanjutan) Dalam Mengurangi Dampak Lingkungan Akibat Kendaraan Bermotor.

Oleh

MOH.MUTAWALLI

Bab I

Pendahuluan

A.Latar belakang masalah.

Saat ini kendaraan telah menjadi sarana transportasi yang sangat erat bagi keseharian asyarakat Indonesia. Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang efisie, efektif, dan ekonomis, serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, perkembangan jumlah kendaraan bermotor di perkotaan yang sangat pesat mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan perkotaan seperti menurunya tingkat kesehatan masyarakat, buruknya kualitas udara perkotaan, meningkatnya korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya tekanan kejiwaan akibat kemacetan dan berkurangya aktivitas fisik seseorang karena lebih banyak di kendaraan.selain itu, fosil yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan tersebut menyebabkan rusaknya lingkungan dan penurunan kesehatan masyarakat bahkan yang saat ini muncul isu yang sering dibicarakan masyarakat dunia, global warning.

Menurut penelitian para ahli, global warning memiliki kaitan erat dengan pengunaan alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Padahal, alat trasportasi merupakan sarana yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berbagai dampak lingkungan yang muncul akibat aktifitas trasportasi ersebut telah mendorong munculnya gerakan untuk mengembangkan suatu system transportasi yang leih ramah lingkungan yang dikenal sebagai transportasi berkelanjutan (sustainable transport).

B.Rumusan masalah.

Berdasarkan latar belakan diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.Bagaimana mewujudkan tran sportasi ramah lingkunga?

2.Apasaja jenis transportasi ramah lingkungan?

C.Tujuan.

Sesuai dengna permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Mendeskripsikan cara mewujudkan transportasi ramah lingkungan.

2.Mendeskripsikan jenis transportasi ramah lingkungan.

D.Manfaat penelitian.

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1.Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan.

2.Menjelaskan kedaraan ramahlingkungan sehingga masyarakat dapat mengetahui cirri-ciri kendaraan yang ramah lingkungan.

3.Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kendaraan bermotor.

4.Bagi peeliti, penelitian ini dapat dijadikan kajian awal tentang lingkungan.

Bab II

pembahasan

A.Pengertian transportasi ramah lingkungan (transportasi berkelanjutan).

Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep yang dikembangkan sebagai suatu antithesis terhadap kegagalan kebijakan, praktik, dan kinerja system transportasi yang dikembangkan selama kurang lebih 50 Tahun terakhir. Istilah transportasi berkelanjutan sendiri berkembang sejak munculnya terminology pembangunan berkelanjutan pada tahun 987 (word commission on environment and development, united nation). Secara khusus transportasi berkelanjutan diartikan sebagai “upaya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas transportasi generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya”.

Dengan demikian secara umum konsep trasportasi berkelanjutan merupakan gerakan yang mendorong penggunaan teknolgi ramah lingkungan dalam upaya memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Dalam konteks perencanaan kota, konsep ini diterjemahkan sebagai upaya peningkatan upaya peningkatan fasilitas bagi komunitas bersepeda, pejalan kaki, fasilitas komunikasi, maupun penyediaan transportasi umum masal yang murah dan ramah lingkungan seperti KA listri maupun angkutan umum lainya yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, khususnya dikawasan macet.

Disamping itu, konsep transportasi berkelanjutan juga mendorong upaya pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk mengurangi kebutuhan pergerakan orang  dan barang melalui penerapan konsep teleconference, teleworking, teleshopping, telecommuting, maupun pengembangan kawasan terpadu di perkotaan yang dapat mengurangi kebutuhan mobilitas penduduk antar kawasan.

B.Dampak yang ditimbulkan kendaraan bermotor.

Factor-faktor lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat kendaraan bermotor umumnya terkait dengan hal-hal berikut :

1.Kebisingan

2.Polusi udara

3.Tundaan pejalan kaki

4.Kecelakaan lalu lintas

5.Stress bagi pengemudi

6.Kesehatan masyarakat

Diantara factor-faktor tersebut yang dirasakan paling mengganggu adalah kebisingan dan polusi udara. Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan karena memiliki intensitas atau volume yang melampaui level yang dapat diterima. Umumnya suara yang makin keras makin tidak diinginkan. Suara mulai tidak nyaman di tingkat 65 dB dan mulai mengganggu ketika mencapai 85 dB dan ketika suara di tingkat 95 dB sudah sangat mengganggu dan dapat merusak pendengaran.

Suara kendaraan di jalan local umumnya sekitar 60 dB, sedangkan suara kendaraan dijalan arteri dan bebas hambatan mencapai sekitas 75 dB yang diukur pada jarak kurang dari 10 meter. Suara kereta api yang melintas dapat mencapai 95 dB. Suara pesawat terbang yang lepas landas pada jarak 60 meter dapat mencapai 120 dB.

Selain dapat mengakibattkan polusi suara, kendaraan juga dapat mengakibatkan polusi udara, polusi udara adalah berbagai jenis senyawa gas dengan partikel yang keberadaanya dalam proporsi tertentu dapat membahayakan manusia. Udara normal mengandung nitrogen (78%), oksigen (21%) , argon (0,93%), dan (0,032%. Selain itu,  udara juga mengandung beberapa sebyawa lain seperti neon, helium, methane, krypton, hydrogen, o, Co, dalam jumlah terbatas. Gas buang sisa pembakaran kendaraan bermotor umumnya menghasilkan beberapa senyawa gas dan partikulat yang dapatmembahayakan kesehakesehatan manusia. Senyawa gas akibat polusi dapat dikelompokan kedalam senyawa sulfur, senyawa nitrogen senyawa karbon, oksida karbon, dan senyawa hydrogen. Senyawa berbentuk gas yang muncul dari gas buang kendaraan bermotor dapat berupa carbon monoxide (CO), nitrogen axide (), hydrocarbon (HC); partikulat dan timba.

Dampak polusi udara terhadap manusia dapat berupa gangguan kesehatan dalam jangka panjang yang dapat mengakibatkan penurunan daya reflex dan kemampuan visual, atau gangguan jangka pendek seperti gangguan pernapasan dan sakit kepala. Polusi udara umumya memberikan dampak terhadap system pernapasan manusia seperti kesulitan bernapas, batuk, asma, kerusakan fungsi paru-paru, penyakit pernapasan kronis dan iritasi penglihatan. Tingkat keseriusan gangguan tersebut tergantung pada tingkat pemaparan dan konsentrasi poluta yang merupakan fungsi dari volume dan kompsisi lalu lintas, kepadatan, serta kndisi cuaca.

C.Perwujudan transportasi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.

Upaya mewujudkan transprtasi ramah lingkungan pada dasarnya dapat dilakukan dengan upaya mencegah terjadinya perjalanan yang tidak perlu (unnecessary mobility) atau dengan menggunakan teknologi angkutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.

Bentuk-bentuk yang terkait dengan upaya pencegahan atau pengurangan jumlah perjalanan yang tidak perlu dapat berupa pengembangan kawasan terpadu yang masuk katagori compact city seperti kawasan superblock, kawasan mix-used zone, maupun transit-oriented development. Selain itu, pengurangan jumlah perjalanan dapat dilakukan dengan melakukan manajemen kebutuhan transport (TDM- transport management). Transit oriented development adalah upaya revitalisasi kawasan lama atau kawasan terpadu baru yang berlokasi pada jalur-jalur transportasi utama seperti jalur AK, dan busway dengan mengembangkan kawasan berfungsi campuran (mixed-use) antara fungsi hunian, komersial, dan perkantoran. Dengan akses yang mudah terhadap aktivitas hunian, komersial da perkantoran serta jaringan transportasi umum yang terpadu dengan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda, konsep kawasan TOD diharapkan dapat mengurangi kebutuhan pergerakan transportasi antarkawasan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor peribadi.

Sebuah kawasan TOD umumnya memiliki pusat kawasan berupa stasiun kereta, metro, trem atau terminal bus yang dikelilingi oleh blok-blok hunian, perkantoran, atau komersial berkepadatan tinggi yang makin berkurang kepadatanya kearah luar. Kawasan TOD umumnya memiliki radius 400-800m dari pusat terminal, yaitu dalam jarak yang masih dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Selain sifatnya yang mixed-used, kawasan TDM umumnya dicirikan oleh fasilitas pejalan kaki yang sangat nyaman, penyebrangan, jalan yang tidak terlalu lebar, gradasi kepadatan bangunan kearah luar, kawasan ini juga umumnya membatasi jumlah lahan parker untuk kendaraan peribadi. Transport demand management (TDM) dilakukan melalui penerapan kebijakan dan strategi transportasi untuk mengurangi penggunaan kendaraan peribadi dan mendistribusikan beban transportasi yang ada kedalam jenis alat transportasi, lokasi, dan wakto berbeda. Upaya ini dianggap merupakan penanganan transportasi yang relative murah untuk meningkatkan pelayanan jaringan transportasi. Dengan demikian, penerapan TDM juga diharapkan dapat menghasilkan kondisi lingkungan yang lebih baik, meningkatkan kesehatan public, yang pada akhirnya dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan tingkat kelayakan hunian suatu kota.

Beberapa bentuk penerapan TDM yang mungkin dilakukan sebagai berikut:

1.Mendorong peningkatan okupani kendaraan melalui kebijakan ride-sharing, three-in-one, dan car-pooling.

2.Menyediakan sarana angkutan umum, yang cepa,murah, dan nyaman yag dapat menjangkau seluruh bagian kota.

3.Menyediakan fasilitas untuk mendorong penggunaan sarana angkutan tidak bermotor seperti jalur sepeda, jalur pejalan kakiyag dapat mengurangi ketergantungan kepada kendaraan bermotor.

4.Menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel atau penggeseran waktu kerja dan pemisahan waktu kerja dan sekolah untuk mengurangi beban lalu lintas pada jam puncak.

5.Membatasi penggunaan kendaraan peribadi melalui penerapan pembatasan plat nomor kendaraan yang dapat dioperasikan dikawasan atau waktu tertentu.

6.Menerapkan congestion pricing, pengenaan tariff parkir yang tinggal dikawasan – kawasan CBD untuk memberikan disinsentif bagi pengguna kendaraan peribadi.

D.Kendaraan yang ramah lingkungan.

Upaya mewujudkan transportasi yang ramahlingkungan pada dasarnya dapat dilakukan dengan upaya mencegah terjadinya perjalanan yang tidak perlu (unnecessary mobility) atau dengan penggunaan teknologi angkutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.

Sarana transportasi yang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan akibat transportasi seperti kebisingan dan polusi udara umumnya mengarah ke penggunaan kendaraan tidak bermotor maupun penggunaan bahan bakar terbarukan seperti sinar matahari dan listrik.

Bentuk-bentuk transportais yang ramah lingkungan sebagai berikut:

1.Pedestrian.

Penyediaan sarana dan jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan peribadi. Jarak optimum yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki umumnya sekitar 400-500 meter.

2.Speda.

Sekarang dikembangkan kelompok-kelompok masyarakat yang mengusung ide penggunaan sepeda sebagai alternative alat transportasi yang ramah lingkungan seperti gerakan Bike to Work (B2W). sepeda dapat digunakan dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam dan daya jelajah sekitar 1-5 km.

3.Sepeda listrik.

Alternative lain dari sepeda manual adalah sepeda yang digerakkan dengan tenaga listrik batrai yang dapat diisi ulang. Di saming lebih hemat biaya sepeda ini juga tidak menimbulkan kebisingan dalam penggunaanya dibandingkan sepeda motor. Kecepatan berkendaraan maksimum jenis sepeda ini adalah sekitar 40-60 km/jam dengan daya jelajah hingga 60 km.

4.Kendaraan hybrid.

Kendaraan ini dikembangkan dari bahan yang ultraringan, tetapi sangat kuat seperi komposit. Sumber tenaga kendaraan jenis ini umumnya merupakan campuran antara bahan bakar minyak dan listrik yang dibangkitkan dari putaran mesin kendaraan melalui teknologi rechargeable energy storage system (REES). Kendaraan jenis ini dikelaim memiliki tingkat polusi dan penggunaan bahan bakar yang rendah.

5.Kendaraan berbahan bakar alternative.

Beberapa teknologi bahan bakar alternative seperti biodiesel, etanol, hydrogen atau kendaraan dengan teknologi yang dapat menggunakan dua jenis bahan bakar secara bergantian (flexible fuel vehicle).

6.Kendaraan hypercar.

Kendaraan jenis ini memiliki fitur kontruksi yang sangat ringan, desain yang aerodinamis, penggerak berbahan bakar hybrid dan bahan aksesoris yang minimal.

Bab III

A.Kesimpulan.

Dampak lingkungan akibat aktivitas transportasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh masyarakat telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan apabila tidak dilakukan upaya-upaya penanganan. Transportasi ramah lingkungan atau transportasi berkelanjutan merupakan suatu gerakan yang mendorong pengurangan kebutuhan perjalanan dan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan bermotor peribadi.

Hal tersebut diupayakan antara lain melalui pengembangan kawasan-kawasan terpadu yang berlokasi di sekitar jalur jalur angkutan umum masal. Tujuanya dapat dapat mengurangi kebutuhan perjalanan antarkawasan serta penerapan prinsip-prinsip TDM untuk meningkatkan efisiensi penggunaan prasarana jalan. Salain itu, pengembangan teknologi-teknologi alternative pengganti bahan bakar yang tidak terbarukan terus diupayakan untuk mengurangi dampak polusi udara dan kebisingan yang ditimbulkan. Dengan demikian, diharapkan transportasi yang bertujuan untuk memindahkan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat, aman, dan nyaman dapat terpenuhii tanpa memberikan dampak yang berarti terhadap lingkungan.

B.Saran

1.Saran kepada pemerintah, pemerintah agar semakin berusaha mewujudkn transportasi ramah lingkungan (transportasi berkelanjutan) untuk mengurangi dampak penggunaan kendaraan bermotor.

2.Saran unutk masyarakat Indonesia, setelah dijelaskan tentang beberapa hal mengeni kendaraan ramah lingkungan semoga kita menyadari betapa pentingya manfaat menjaga lingkungan.

Daftar pustaka

http://bulletin. Penataanruang.net,diakses tanggal 4 gustus 2010

http://acnk3y. blogspot.com/,diakses tanggal 4 Aggustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun