Ekonomi atau finansial merupakan kebutuhanyang menjadi bahan pokokantar individu , yang mana dengannya manusia bisa bertahan hidup. Ekonomi merupakan kebutuhan sentral, guna untuk mengatur rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan sumber daya alam yang terbatas sedangkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Setelah saya amatiyang sering menjadi persoalan dalam rumah tangga adalah masalah ekonomi atau finansial. Terkadang dengan keterbatasan ekonomi seorang suami, seorang istri minta cerai pada suaminya, bahkan terkadang ada yang sampai menjual kehormatannya. Begitu juga dengan Negarakita pasti juga membutuhkan yang namanya ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dan memajukan Negara itu sendiri dan kebutuhan rakyatnya, tampa adanya ekonomi maka Negara akan mati. Dan untuk menciptakannegara yang kwalitas ekonominya maju tentu membutuhkan Pemimpin yang berintlektual tinggi untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi tersebut.Sangat miris sekali kalau kita melihat kondisi ekonomi di era reformasi dibawah pemerintahan Presiden Soeharto, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami kegagalan.Terbukti, pertumbuhan ekonomi di era Soeharto sekitar 5% (1990-1997).
Kondisi Ekonomi di masa SBY
Ekonomi akan menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY berhasil untuk menjaga kestabilan ekonomi, dimana pada masa pemerintahan SBY ini kondisi perkonomian Indonesiamengalami perkembangan yang cukup pesat.Terbukti, rata-rata pertumbuhan ekonomipemerintahan SBY selama lima tahunmenjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%. Pada masa SBY ini,geliat ekonomi terus mencuat naik, industri otomotifjuga terus meningkat, ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaanpasar membuktikan ada gerak positif dari perokonomian masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 tumbuh pesat seiring pemulihan okonomi pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan ditengah krisis dan finansial yang melanda di zona Eropa. Ekonomi Indonesia akan terus mengalami kepesatan dan mampu bertahan meskipun realitanya sempat terpengaruh oleh hantaman krisis yang melanda. Geliat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertambah baik, apabila mampu menyesuaikan denagan kondisi global . Dengan kesuksesan yang dibawa SBY terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Perdana Mentri Wen Jiabao memujikepemimpinan SBY yang telah membawa kemajuan pesatbagi perekonomian di Indonesia. “Di bawah kepemimpinan SBY, Indonesia dapat mencapai kemajuan ekonomi sehingga kerja sama bilateral Indonesia-China bisa mencapai kemetraan strategis,” kata Jiabao.
Kebijakan-Kebijakan SBY
Faktor utama menjadi senjata ampuh yang mendorong kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiscal yang tinggi dan pengurangan hutang Negara . Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintahan SBY adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM). Kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat yang termasuk kategori ekonomi lemah, dan ini bisa dilihat pendapatan perbulannya kurang lebih lebih dari Rp.1000.000,-, kebijakan menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada sarana pendidikan yang ada di berbagai daerah Indonesia. Selain itu, kebijakan pemerintahan SBY terkait dalam bidang pendidikan, diantaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
Sejatinya, dimasa pemerintahanSBY selama dua priode ini sudah banyak perubahan-perubahan yang dialami oleh Negara Indonesia, baik dimasa jabatan pemerintahan SBY-JK atau dimasa SBY-Bodiyono. Selama 10 tahun ini bisa menghantarkan Indonesia lebih maju, khususnya dari perkembangan ekonomidan kebijakan-kebijakan lainnya. Namun apa yang telah dicapai dari berbagai perubahan-perubahan ini merupakanhasil dari visi dan perencanaan pemerintahan SBY. Dapat dibayangkan hal-hal lain yang akan terjadi dalam pemerintahan yang akan berjalan untuk beberapa tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H