Mohon tunggu...
Moh Khairi
Moh Khairi Mohon Tunggu... -

Pemerhati Sosial dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

10 Tahun Bersama SBY Menghantarkan Indonesia Maju

5 April 2014   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden SBY mengatakan, “Kita sudah berketetapan hati untuk memilih dan memperjuangkan demokrasi. Maka, konsekuensi dari pilihan itu harus kita hadapi. Salah satunya adalah sabar dan tahan menghadapi kritikan.“

Inilah hal prinsip yang dijadikan bahan prioritas SBY dalam mengarungi badai kritik dan hujatan publikyang setiap saatmenerjangnya. Selama dua periode, sistem-sistem demokrasi yang dijalankan oleh kepemerintahan Prsiden SBY membawa banyak perubahan di negara indonesia dari pelbagai aspek kehidupan rakyat indonesia. Mulai dari aspek perkembangan ekonomi, kualitas pendidikan, pemberantasan korupsi dan juga mampu menurunkan angka level pengangguran dan kemiskinan diberbagai daerah. Perubahan-perubahan yang dijalankan dalam pemerintahan SBY, tentu sangat berdampak positif dan dirasakan oleh rakyat dan tentu juga akan begitu sangat terkesan dibenak masyarakat seiring bergulirnya semakin berakhirnya kepemimpinan SBY yang dengan keyakinanya dalam menjalankan pekerjaannya sesuai amanat rakyat

Aspek Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi di negara indonesiaeksistensinya tetap konstan dan bertahan ditengah terjangan gelombang krisis yang melanda dunia. Sehingga dunia internasional mengakui bahwa indonesia berhasil mendobrak pertumbuhan ekonomi. Perkembangan positif ini juga ditandai oleh pandangan positif dunia atas keberhasilan indonesia membangun ekonomi, dengan begitu, dunia internasional mengakui indonesia sebagai “ emerging ekonomi‘‘ dan masuk dalam G-20. Tetapi ironisnya, kritikan, cacian dan hujatan yang dilontarkan oleh publik kepada SBY dari berbagai media massa dapat sedikit menggeserkan intensitas kepercayaan dunia internasional.

Aspek Pendidikan

Dalam aspek pendidikan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kaulitas pendidikan melalui anggaran yang jelas-jelas terus meningkat dan maju. Pada 2002, anggaran pendidikan nasional hanya sekitar 3,8 persen dari APBN atau Rp 13,6 triliun. Seiring tuntutan masyarakat dan amanat konstitusi (UUD 1945), maka pada 2009 pemerintah indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil merealisasikan anngaran pendidikan20 persen dari APBN, yang nilainya sekitar Rp 207,41 triliun, ini sebagai bukti bahwa SBY dalam memimpin indonesia bukan dalam keadakan tidur tetapi memimpin didasari dengan semangat yang tak pernah kendur.

Pemberantasan Korupsi

Dalam memberantas korupsiSBY juga tetap konstan terhadap komitmennyatanpa ada rasa kendur, tampa harus ada pilih kasih dan tebang pilihdalam menegakkan hukum, mulai dari para pejabat, pejabat BUMN, gubernur,bupati, anggota parlemen dan wali kota harus berurusan dengan hukum. Berkat kerja keras dan tindak keras pemerintahannya, SBY mampu mengangkat kembali martabat bangsa yang mulai memburuk dan mampu mengusung kembali citra indonesia yang sempat terpuruk yang terjadi diakhir era Orde Baru, kini teus membaik. Dampak nyata yang dapat kita rasakan, I ndonesia dipercaya oleh negara-negara lain untuk menduduki berbagai pos penting di PBB.

Angka Pengangguran Dan Kemiskinan

Pengangguran dan kemiskinan di era SBY juga menurun, walaupun harus dihadapakan pada banyak tantangan dan rintangan. Merupakan hal yang secara sadar tidak akan pernah terhapuskan dari lembaran sejarah, coba kita bayangkan, Angka pengangguran pada tahun 2005 yang sampai mencapai 11,2 persen, SBYberhasil menurunkan hingga menjadi 8,5 persen pada 2008. Angka ini terus dapat ditekan, sebagaimana data BPS, menjadi 7,14 persen (Agustus 2010) dan kembali turun ke level 6,56 persen pada November 2011 Angka kemiskinan yang di tahun 2006 mencapai 17,8 persen, berhasil diturunkan menjadi 15,4 persen pada 2008, dan kembali dapat ditekan 13,3 pada 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun