Kontroversi ini mengajarkan pentingnya kehati-hatian dalam berbicara, terutama bagi tokoh masyarakat. Ucapan yang terkesan sepele dapat memiliki dampak besar, baik positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana publik menafsirkannya. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk lebih menghargai profesi apa pun yang dilakukan dengan niat baik dan kejujuran.
Pada akhirnya, meskipun ucapan Gus Miftah menimbulkan polemik, respons simpati masyarakat terhadap pedagang es teh menunjukkan betapa kuatnya solidaritas sosial di Indonesia. Hal ini menjadi pengingat bahwa dukungan dan apresiasi dari sesama dapat menjadi sumber semangat bagi mereka yang bekerja keras demi keluarga dan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H