Bagaimana perasaan kalian ketika melihat ada seseorang yang mengalami kecelakaan beberpa orang disekitarnya peduli dengan memberikan bantuan secara langsung seperti membantu menenangkan korban, memberikan obat dab lain sebagainya, dan sebagian orang lainnya sibuk mengangkat handphonenya sekedar untuk mengupdet kondisi terkini yang sedang terjadi disekitarnya. Banyak sekali kejadian seperti itu terjadi di lingkungan kita. Lantas dimanakah rasa kepedulian yang seharusnya ia miliki? Maju nya teknologi boleh dipandang hebat akan tetapi rasa kepedulian sesame manusia seharusnya dijunjung tinggi sebagaimana mestinya.
Hufft.. memang tidak ada habisnya membahas mengenai fenomena disekitar kita. Berbicara mengenai kepedulian dengan sesama, kali ini kita akan membahas mengenai emosi prososial secara garis besar emosi prososial adalah suatu reaksi spontan emosi dari diri seseorang saat menanggapi kejadian sosial yang ada dihadapannya, dimana reaksi ini bersifat positif. Menurut Lewis emosi prososial merupakan emosi sadar dari empati dan simpati serta rasa bersalah sebagai bagian dari jaringan emosi sadar diri. Emosi prososial ini akan mencerminkan pada bentuk perilaku keseharian, yaitu tercermin pada perilaku.
Akhir-akhir ini Rayyanza anak dari artis Raffi ahmad menjadi sorotan sebab ekspresi nya yang lucu, dan ada yang menarik dari salah satu ekspresi Rayyanza yaitu ekspresi manyun yang tampak pada raut wajahnya saat mendengarkan sus nya menangis. Ini adalah salah satu contoh perilaku yang tercermin dari emosi prososial atau bisa disebeut dengan prilaku prososial. Ekspresi yang dilakukan bayi Rayyanza sebagai bentuk kepedulian yang dimilikinya, sudah tercermin pada Rayyanza perilaku empati pada bayi lucu ini. Apasih yang maksud dengan perilaku prososial? Kata kunci pada perilaku ini adalah peduli, jadi perilaku prososial merupakan perilaku seseorang untuk peduli atau membantu sesame di sekitarnya. Menurut Eisenberg dan Mussen perilaku prososial merupakan tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu atau menguntungkan orang lain atau sekelompok orang. Seperti contoh kisah pada paragraph pertama terdapat dua reaksi seseorang dalam menindak suatu kejadian yang terjadi di sekitarnya, tentu saja perilaku prososial mengarah pada perilaku membantu orang lain.
Kesadaran kepedulian seseorang terhadap sesuatu di sekitarnyaseringkali masih menjadi sesuatu yang disepelekan di masyarakat, padahal perilaku tersebut sangat penting bagi kehidupan. Secara logika jika orang dewasa zaman sekarang kadar kepedulian nya terbilang sangat rendah lantas bagaimana dengan penerus bangsa selanjutnya? Contoh nya melihat sampah yang berserakan, jika orang tersebut peduli dengan lingkungan dan orang lain disekitarnya pastinya orang tersebut tidak akan perlu berpikir Panjang untuk segera membereskan sampah yang berceceran, akan tetapi jika dihadapkan pada orang yang memiliki kepedulian yang rendah maka sampah berceceran sekalipun tidak akan mengetuk hatinya untuk segera membereskannya. Menurut Batson perilaku prososial yaitu tindakan yang menampilkan perilaku berupa menolong, berbagi, menampilkan pertimbangan, memberi perhatian, melakukan pembelaan.
Lantas mengapa seseorang kadang gagal memahami perilaku prososial? Jawabannya tentu akan ditemukan pada pribadi diri masing-masing, mengapa demikian? Yups sebab perilaku prososial ini tumbuh pada pribadi manusia semenjak usia nya masih kecil. Dalam pembentukan perilaku prososial ini peran orang tua dan lingkungan sekitarlah yang sangat mempengaruhinya. Misalnya pernahkah orang tua kalian menyuruh kalian untuk membantu pekerjaan rumah? Sebenarnya jika kalian tahu, hal tersebut merupakan bagian penanaman kepedulian sosial oleh orang tua kalian. Mungkin dulu saat kita masih senang-senang nya untuk bermain, sering kali kita berfikir bahwa orang tua kita jahat sekali sebab mengganggu waktu main kita, kita belum tahu jika penanaman nilai peduli pada sosial sejak dini itu sangat penting.
Menurut Hidayati Indikator perilaku prososial adalah sikap kerja sama, bila tidak dibiasakan dengan baik maka dikhawatirkan dapat berakibat buruk pada proses penyesuaian diri anak. Baik penyesuaian bidang akademik maupun bidang yang menyangkut kehidupan sosial. Perilaku prososial sebenarnya sudah ada pada diri anak sejak ia lahir. Contohnya adalah ketika anak bayi merespon tangisan bayi lainnya yang sedang menangis. Menurut Kemendikbud tahun 2014 ada beberapa indikator perkembangan perilaku prososial pada ank usia dini.
- Pada usia 4-5 tahun pada usia ini anak menunjukan antusiasme dalam permainan kompetitif secara positif, menaati peraturan yang berlaku dalam suatu permainan, menghargai orang lain dan menunjukan rasa simpati. Permainan yang cocok untuk mengembangkan rasa kepedulian pada permainan ini adalah bermain peran.
- Pada usia 5-6 tahun pada usia ini anak dapat bermain dengan teman sebayanya, mengetahui perasaan temannya contohnya ketika dia mengetahui temannya kehilangan pensil anak segera bertindak peduli kepada temannya seperti membantu temannya untuk mencari pensil atau bahkan dia akan bertindak meminjamkan pensil yang ia punya. Pada usia ini anak juga mengenal cara berbagi seperti berbagi makanan atau bahkan mainan. Kemudian memiliki sifat toleran dan mampu bersikap kooperatif.
Oleh sebab itu perilaku prososial sangat penting ditumbuhkan dalam pribadi manusia sejak kecil, karena kita hidup di dunia ini diciptkan sebagai manusia sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lain, maka diperlukan sikap saling menghargai dan memiliki empati dan simpati terhadap sesame dan lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H