Graham Potter mengungkapkan cerita mengejutkan. Manajer Chelsea itu mengaku, telah diancam dibunuh. Ancaman itu tak hanya ditujukan bagi dirinya. Tapi juga keluarganya. Ancaman itu diduga ada kaitannya dengan rentetan hasil buruk. Yang saat ini terus di derita Chelsea.
Potter mengatakan. Ancaman pembunuhan itu jelas tidak menyenangkan. Baik bagi dirinya pribadi. Maupun bagi keluarganya. Namun ia menegaskan. Hal itu tak mengguncangkanya. Karena dia punya tujuan yang jelas. Yakni mengubah hasil klub. "Itu tidak mengguncang saya." ujarnya. Dikutip dari Sky Sports.
Potter makin tertekan. Setelah pekan lalu. Chelsea kalah di laga kandang 1-0. Saat melawan Tim juru kunci Liga Premier, Southampton.
Saat ini Chelsea berada di urutan ke-10. Hanya menang dua kali. Dalam 14 pertandingan terakhir. Dan mencetak satu gol di kandang sendiri di tahun ini.
Pelatih berusia 47 tahun itu mengungkapkan. Ancaman pembunuhan itu didapatnya melalui email. Dari sekian banyak email yang masuk. Potter mendapatkan email yang isinya tak baik. "Mati dan ingin anak-anak saya mati. Jadi jelas itu tidak menyenangkan untuk diterima." ungkapnya.
Meski didera banyak cercaan. Potter menjelaskan. Hal itu justru menjadi tantangan bagi dirinya. Apa yang akan dia lakukan. Dan seperti apa dia akan bersikap. "Semakin tinggi Anda pergi. Semakin banyak tekanan. Yang anda miliki. Pada diri anda sebagai pribadi. Saya ingin sukses di sini. Ada omong kosong. Yang tidak saya pedulikan." lanjutkan kepada Sky Sports.
Potter mengakui. Kritik dan tekanan terhadap dirinya. Bukanlah sesuatu yang menyenangkan. "Tanyakan pada keluarga saya. Bagaimana hidup saya dan mereka. Ini sama sekali tidak menyenangkan. Saya mengerti suporter pulang. Dan mereka kesal. Karena tim tidak menang. Tapi saya jamin. Hidup saya selama tiga empat bulan. Sudah cukup rata-rata. Terlepas dari kenyataan. Bahwa saya sangat berterima kasih. Atas pengalaman ini." ungkapnya.
Soal ancaman pembunuhan. Saat Chelsea bertanding melawan Tottenham Hotspurs. Akhir pekan ini. Potter mengatakan. Hanya perlu mengesampingkannya. Dan untungnya. Itu adalah insiden yang terisolasi. Dan itu bisa datang dari mana saja. Itu hanya satu dari hal-hal itu. (01)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H