PALEMBANG -- 30 Agustus (moerni) -- Angkot listrik akan mulai beroperasi di Kota Palembang. Akan ada dua unit angkot listrik dalam tahap uji coba mulai September 2022 mendatang.
Angkot listrik ini direncanakan beroperasi di dua rute atau koridor. Yakni rute Talang Kelapa -- Talang Buruk melintasi Asrama Haji. Panjang rutenya sekitar 20,4 km. Sementara rute keduanya di jalur Asrama Haji -- Sematang Borang lewat jalan Noerdin Pandji. Rute kedua ini lebih panjang yakni 40,2 km.
Angkot listrik yang digunakan berbasis DFSK Geloar E.
Sama dengan yang diujicoba di Jakarta. Angkot ini memliki teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH. Punya kekuatan suplai listrik dengan jarak tempuh hingga 300 KM. Mobil ini juga dilengkapi sistem fast charging. Untuk pengisian daya mulai dari 20-80 persen, hanya butuh waktu 80 menit.
Angkot listrik baru ini berwarna merah menyala. Khas angkot di Palembang-dengan gambar jembatan Ampera di bodi mobil. Dilengkapi pendingin, jok empuk plus sabuk pengaman. Dan tak lupa dilengkapi audio sistem.
Angkot ini akan masuk dalam program angkot feeder. Yang Terkoneksi dengan Light Rail Transit (LRT) serta Bus Rapid Transit (BRT). Program ini sudah lebih dulu diluncurkan Kementerian Perhubungan pada akhir Februari tahun ini.
Mengutip Bisnis.com, pengguna angkot feeder di Palembang mencapai lebih 105 juta orang. Khusus untuk pengguna LRT hingga medio Agustus 2022 mencapai 1,7 jutaan penumpang. Dan diproyeksikan dapat meningkat hingga 2,7 juta penumpang.
Departemen Perhubungan di laman resminya menyatakan, angkot listrik akan memiliki banyak keunggulan.
Di antaranya; akses yang mudah. Terhindar dari kemacetan. Harga yang murah. Dan terhindar dari kecelakaan lalu lintas. 'Kota Palembang akan punya angkutan umum yang lengkap.' Kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Pertumbuhan angka kendaraan di 'Kota Pempek' terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di mana-mana macet. Tak heran angka kecelakaan tinggi.
Pada 2020, angka kecelakaan lalu lintas mencapai 478 kasus. Dan tahun lalu, angka itu naik hampir dua kali lipat menjadi 772 kasus. Dengan kendaraan roda dua mendominasi.
Dari sisi kegunaan, kenyamanan, emisi, energi. Serta penanggulangan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, angkot listrik ini sangat ok.
Tapi bagaimana dengan tarif, perawatan serta penambahan angkot listrik baru? Untuk tarif, mungkin bisa menyesuaikan dan diharapkan bisa terjanggkau oleh masyarakat.