Jika anda berkunjung ke Kota Ungaran, Kabupaten Semarang ada salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Yaitu, Masjid Agung Al Mabrur, yang terletak di Jalan Ahmad Yani Ungaran, persis di depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang.Â
Menarik karena masjid ini mempunyai bentuk bangunan yang unik. Bangunan utamanya berlantai tiga, dengan fungsinya yang berbeda-beda. Lantai satu difungsikan sebagai aula atau gedung pertemuan, lantai dua sebagai tempat sholat utama dan lantai tiga sebagai  tempat sholat tambahan jika jemaah membludak.Â
Berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (Simas) Kemenag RI, masjid bercat coklat dengan gaya arsitektur modern ini teregistrasi dengan nomor ID. 01.2.14.22.17.000003. Berdiri di atas tanah  1.550 meter persegi dengan luas bangunan 3.200 meter persegi, masjid ini bisa menampung sekitar 1.500 jamaah.Â
Pendirian masjid ini awalnya diinisisasi oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang pada era Bupati Semarang Bambang Guritno (2004-2009). Saat itu Ketua IPHI Kabupaten Semarang H. Sumarno prihatin karena Kabupaten Semarang belum mempunyai Masjid Agung seperti Kabupaten Kota pada umumnya. Berbekal kas IPHI dan sumbangan sejumlah donatur, sebidang tanah di sebelah barat Lapangan Sidomulyo atau lebih dikenal sebagai Alun-alun Mini Ungaran akhirnya bisa dibeli. Pembangunan masjid dimulai, namun tidak sekali jadi, bergantung dari uang yang terkumpul dari para donatur. Seiring berjalannya waktu, Pembangunan Masjid ini akhirnya diambil alih oleh Pemkab Semarang dengan dibentuknya Badan Pengelola Masjid Agung Kabupaten Semarang.
Kembali ke keunikan masjid, masjid ini tidak mempunyai halaman karena bangunannya langsung berbatasan dengan Alun-alun mini Ungaran. Jadilah alun-alun ini terlihat seperti halaman masjid. Soal alun-alun "mini" ini akan diceritakan di artikel terpisah. (Ungaran punya tiga alun-alun).
Pada halaman masjid, terdapat dua koloseum yang berdiri simetris seperti mengapit bangunan utama. Koloseum ini mengingatkan kita pada keberadaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang ada di Kota Semarang. Koloseum ini selain mempercantik keberadaan masjid, juga bertujuan untuk menyamarkan sejumlah bangunan di sekitar masjid yang dianggap kurang estetis.
Selain koloseum, pada atap masjid terdapat Kubah Limasan dan empat minaret. Jika malam hari, minaret ini tampak cantik karena tersotot lampu.
Tanaman palem (mungkin kurma, masih kurang jelas) yang ada di halaman masjid seperti ingin menghadirkan atmosfer Timur Tengah di masjid ini. Jika anda datang malam hari, anda akan dimanjakan dengan pemandangan lampu hias yang mempertegas lekuk-lekuk fasad masjid ini. Tak heran, banyak pengunjung yang tak ingin melewatkan untuk mengabadikan kunjungannya ke masjid ini dengan swafoto.
Soal fasilitas, tempat wudlu masjid ini cukup luas dan airnya mengalir deras dan tentu sangat menyegarkan karena airnya dari pegunungan Ungaran. Anda juga tak perlu khawatir akan dikenakan uang parkir, karena tidak ada tukang parkir di sini.Â
Setelah menjalankan ibadah, anda bisa saja santai ngopi atau kulineran di sekitar masjid. Banyak penjual makanan enak di sekitar masjid maupun di sepanjang jalan Ahmad Yani Ungaran.Â