Hidup tanpa Target
Sejatinya kehidupan ini harus memiliki blue Print yang jelas dan tepat, sehingga memudahkan seseorang dalam melangkah untuk menemukan jati dirinya. Namun yang sering terjadi kebanyakan orang menjalaninya secara alami tanpa ada target yang pasti.
Semenjak bangku sekolah, tidak banyak dari kita yang menemukan tujuan hidup maupun patokan dasar yang jelas dalam mencapai target. Tidak semua orangtua punya keahlian yang mumpuni dalam membimbing anaknya untuk menemukan jati dirinya.
Sehingga akhirnya hanya menjadi robot dalam bergerak, sekolah sekedar rutinitas, tanpa arah yang yang pasti. Kalaupun ada orangtua yang memasang target, biasanya hanya sebatas mengejar untuk menjadi PNS ataupun karyawan yang gajinya tidak seberapa.
Terkadang kita sudah terlanjur didoktrin oleh orangtua untuk menggantungkan cita-cita hanya sebatas pada hal-hal yang biasa. Seharusnya mereka menggantungkan cita-cita anaknya pada hal yang besar, bukan sekadar menjadi pekerja yang berharap gajian pada awal bulannya. Â Â
Terjebak dengan Zona Nyaman
Pada umumnya orang-orang terbiasa menjalani rutinitasnya sesuai dengan lahan ataupun profesi yang sudah didapatkannya. Katakanlah seorang pekerja kantoran hanya berkutat dengan berbagai urusan kantor, yang menuntutnya untuk menyelesaiakan target dari salah satu produk yang telah ditentukan oleh perusahan tersebut.
Kenyataan tersebut, membuat seseorang jarang mendapatkan kesuksesannya, tapi hanya menjadi bagian dari orang yang membesarkan perusahaan tersebut.Â
Hal ini sering terjadi dimana perusahannya berkembang pesat dengan menjamurnya anak perusahan. Sementara kariyawannya hanya hidup pas-pasan, hingga pensiun tanpa bisa membangun rumah yang ideal untuk ditempatinya.
Takut Keluar dari Zona NyamanÂ
Mereka sukar untuk keluar dari zona nyamanya, baginya dengan mengantongi gaji bulanan sudah cukup. Begitupun dengan para pekerja lepas harian, dengan harapan uang yang akan diterimanya tiap hari sudah merasa aman baginya.