Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jakob Oetama: Keluar dari Zona Aman, Bermetamorfosis sebagai Presiden Direktur

16 September 2020   14:06 Diperbarui: 16 September 2020   14:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto (batam.suara.com)

Era tahun 1980-an Kompas Gramedia Group berkembang dengan pesatnya, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa media ini sanggup melawan kemajuan tehnologi informasi digital. Itu terbukti dengan perkembangan zaman media ini tetap eksis hingga saat ini.

Jakob Memadukan Kecerdasan Intelejensia dan Emosional

Faktor keberhasilan seorang Jacob, tidak terlepas dari perpaduan antara kecerdasan intelejensia dan emosional. Kecerdasaan emosianal sangat berpengaruh dalam managerial, apalagi fokusnya adalah hubungan interpersonal dan humanis.

Jika hanya cerdas secara intelejensia saja, maka seseorang cenderung hanya memikirkan pekerjaannya saja, tanpa mau tahu lingkungannya. Tidak dapat kita pungkuri bahwa kecerdasan emosianal yang berupa kemampuan beradaptasi, pantang menyerah dan kejujuran yang tinggi. Akan membawa seseorang pada puncak kesuksesan.

Dalam hal ini beliau bisa membuktikan bahwa dirinya mampu mnyeimbangi dua kecerdasan tersebut. Berbekal dua kecerdasan itu, telah membawanya menjadi orang nomor satu di Kompas Gramedia Group.

Melebarkan Sayap "Kompas Gramedia Group"

Keberhasilan Jacob Oetama dan partenernya dalam merintis Harian Kompas, tidak serta merta membuatnya puas. Dirinya terus berbuat dengan membuka beberapa anak perusahaan dibawah payung Kompas Gramedia Group.

Dibawah kendali beliau, komapas telah berhasil membuka usaha  baik masih ada kaitan dengan bidang komunikasi maupun diluar jalur tersebut. Adapun usahanya terdiri dari,stasiun penyiaran kompas tv, radio, toko buku, percetakan, hotel, lemabaga pendidikan, serta bersama rekannya yang lain ia ikut mendirikan The Jakarta Post.   

Sepertinya beliau begitu mencintai pekerjaannya, itu jelas tercermin dari kiprahnya dalam mendirikan,mengelola, dan memegang kendali kompas gramedia group dari sejak dirintis pada tahun 1965 hingga ajal menjemputnya pada tagga, 9 September 2020.

Dedikasinya Untuk Dunia Tulis

Berbicara tentang sosok Jakob Oetama, maka akan selalu ada kaitanya dengan dunia tulis menulis. Sebagai penulis, beliau telah menerbitkan maha karyanya seprti, buku Berpikir Ulang Tentang Keindonesia, Dunia Usaha dan Etika Bisnis, Bersyukur dan menggugat diri, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun