Dulunya yang muda begitu hormat terhadap orang yang lebih tua, saat ini sudah jarang kita dapatkan pemandangan sperti itu. Malah sebaliknya yang muda semakin merajalela terhadap golongan tua.
Ataupun sebaliknya, yang tua semakin berlaku tidak manusiawi pada orang lebih muda darinya. Pergeseran nilai ini perlu dikembalikan pada relnya, agar tidak semakin menjadi-jadi kedepannya.
Waspadai Sejak Usia Dini
Langkah Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), didalam menghentikan penggunaan kata "Anjay", meunurut penulis langkah tersebut sudah tepat, merupakan salah satu cara kita untuk menghindari anak kita, agar tidak terjebak dalam pusara bahasa gaul yang mengandung arti negatif.
Selain itu cara yang paling ampuh adalah dengan mengajarkan bahasa yang lembut pada anak kita sejak dari usia dini. Karena apabila kita mencoba meperbaiki moral pada anak muda/remaja melalui tutur bahasa yang lembut. Kemungkinan ini agak susah dan bahkan nyaris tidak bisa dilakukan, istilahnya nasi sudah rada-rada jadi bubur.
Oleh sebab itu preventif terbaik tetap harus dilakukan pada anak usia dini, karena rekamannya masih bagus belum terkontaminasi dengan virus luar.Â
Sebagaimana nasehat dari imam Al-Ghazali, beliau mengatakan "persiapkanlah buah hatimu dengan sebaik mungkin, sebab kelak ia akan hidup dengan suatu zaman yang berbeda dengan zamanmu".
Sebuah nasehat yang tak lekang dimakan oleh usia zaman, dan tak akan pernah lapuk disiram oleh kecanggihan teknologi. Karena nasehat tersebut memiliki arti yang mendalam.
Berbekal nasehat tersebut dan dipadukan dengan ilmu lainnya, mari kita berkontribusi untuk membentuk generasi yang akan datang. Menjadi generasi yang bertutur bahasa lembut dan memiliki budi pekerdi yang luhur. Sesuai dengan budaya ketimuran bangsa kita. Amin...
Banda Aceh, 02 September 2020
Moehib Aifa