Lalu matahari menyala di laut Timur ArafuraA
ku masih mengenalmu sebagai saudara kembar Sugriwo-Subali; seperti kisah di sebuah cerpen milik seorang dalang edan; Yanusa Nugroho
: Tapi kenapa kau justru memilih duduk serupa patung arca di depan hakim
Seorang gadis SMA perutnya tengah hamil-kebingungan mencari siapa bapaknya;
Menelusuri sepanjang rel, memasuki gang-gang sempit pemakaman, dan ruang diskotek-sebagaimana dulu kau dan saudaramu menghabiskan malam panjang di sana
Sebuah bintang subuh kemudian masih tampak berzikir di kedipannya
Udara basah menyusupi tulang-tulangmu di balik jeruji besi
: Demi tuak yang telah kuminum kala itu; aku sungguh tidak berbuat dosa, katamu suatu ketika kepada hakim di ruang persidangan
: Kau telah berdusta
Gema lolongan anjing terdengar begitu pekak dari toa di masjid
Dua-tiga botol arak sedang menenggelamkan logika saudaramu
Jakarta, 23 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H