aku bersyukur kepadamu tuhan, bukan hanya semata diriku, ibu, ayah, ataupun kakak, tetapi hidup yang lebih hidup, seperti ranting dan bunga saat dilepas musimnya, masing-masing tetap tabah, merangkai kembali sembilan puluh sembilan butir marjan yang dahulu pernah terberai
malam ini, oh, tuhan sayang, ya, tuhan sayang, ajari aku tabah, seperti dahulu di rahim ibu, engkau menjagaku
(Malang, 4 Desember 2021)
Moehammad Abdoe, lahir dan berdomisi di Malang, pelopor Komunitas Pemuda Desa Merdeka, menulis puisi dan cerpen yang dimuat di berbagai surat kabar dan majalah. Buku puisi terbarunya berjudul; Debar Waktu (2021), Sehelai Lontar (2021), Sebutir Debu (2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H