hari sebelum kereta tiba
seorang tua sedang menunggu di peron
dengan isak tangis bayi
dan anak perawan yang berulang kali keliru menuangkan garam ke dalam cangkir berisi kopi
saat membantu ibunya berjualan di warung
"tiada kehidupan selain kematian setelah ini," katanya
kematian itu wajahnya seperti cahaya yang paling silau
atau serupa hitam pekat kopi
gelap
dan mengintai siapa saja
melalui pintu sebesar lubang cacing
ia tidak melihat edaran waktu, pohon purba, ataupun sungai safir yang menguap di langit tanggung
seperti udara malam ruam di palung sunyi
dingin dan basah
(Malang, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H