Mohon tunggu...
Moehammad Abdoe
Moehammad Abdoe Mohon Tunggu... Sastrawan Indonesia

Moehammad Abdoe, lahir di Malang, pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka, menulis puisi, cerpen, dan opini di media massa nasional.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Muram

28 November 2021   11:03 Diperbarui: 28 November 2021   11:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ia masih termenung malam ini
di lorong panjang gelap gulita
seribu depa jarak kesunyian di bawah kolong langit
miskin dan lapar

bagaimana dengan dirimu

kau lihat, ia tidak lagi sendiri
ada banyak sambuk terdampar sebelumnya
kelitik bunyi tasbih; taburan jagung
sepasang merpati yang hinggap di tanah haram

oh, apa kabar doa
betapa banyak logam dan kertas karam

di sudut paling tabah muara ini
jutaan puisi masih mengalir

(Pulau Buru, 2017)

Moehammad Abdoe

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun