-Kepada penyair perempuan Nurul Sabria-
mencintaimu tidak semudah meluluhkan kapur ke dalam air
yang kemudian ia larut dan airnya turut memutih
.
merindukanmu tidak semudah rembulan meneduhkan malam
di mana laut pasang, dan kapalku belum menyentuh dermaganya
.
seperti dawat dan kertas yang tidak pernah bercerai
namun, mengapa aku menulis puisi ini di tengah rintihan langit
(Malang, 28 Oktober 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H