Mohon tunggu...
Moeh. Zainal Abidin
Moeh. Zainal Abidin Mohon Tunggu... -

teriakkan perlawanan pada segala kebijakan yang toidak pro rakyat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kesejahteraan Rakyat Bukan Hanya Bayangan Semu

8 Mei 2012   21:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Hampir 67 tahun semenjak kemerdekaan negara ini diproklamirkan oleh dwitunggal republik ini hingga saat ini, akan tetapi kemerdakaan yang dimaksudkan demi teriptanya kesejahteraan, dan juga menjadikan mnegara ini menjadi Negara yang gemah ripah loh jinawi sepertinya belum tercapai, dan hingga saat ini hanyalah menjadi sebuah harapan semu yang diimpikan juga diinginkan oleh seluruh elemen bangsa ini.

Hampir selama 67 tahun pula telah terjadi bongkar pasang kekuasaan di negara ini, mulai dari dirobohkannya rezim soekarno yng dikatakan sebagai reim orde lama pada tahun 1966 yang dikatakan bahwa rezim itu tidak mampu berbuat apapun demi kesejahteraan rakyat yang kemudian digantikan oleh rezim soeharto yang sering disebut denganrezim orde baru yang diharapkan nmampu membawa nperubahan yang signifikan demim kesejahteraan rakyat. Bahkan hingga era reformasi saat ini tujuan dan juga harapan dari kemerdekaan belum mampu terpenuhi, bahkan dan amanat dari pasal 33 UUD 1945 yang bertujuan demi kesejahteraan rakyat belum mampu dipenuhi oleh berbagai rezim yang pernah menguasai republic ini.

Keadaan ini juga diperparah dengan diingkarinya ayat ketiga dari pasal diatas oleh para penguasa republic ini, diayat tersebut dikatakan bahwa, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Akan tetapi fakta yang terjadi bukanlah demikian, seluruh kekayaan alam yang ada ditanah ibu pertiwi dikuasai oleh asing. Tempat bersarangnya belatung-belatung yang mengambil banyak manfaat dari bangkai itu, akan tetapi belatung-belatung itu sama sekali tidak memikirkan nasib bangkai itu, itulah sebuah kalimat yang hampir tepat dijadikan sebagai sebuah penganalogian atas nasib bangsa ini, betapa banyaknya sumber daya alam, terlebih dalam bidang tambang dan migas yang seandainya jika dikuasai dan juga mampu dimanfaatan oleh Negara, ini akan mampu memberi kesejahteraan dan juga kemakmuran yang tiada terhingga kepada rakyat Indonesia.Sungguh disayangkan memang jikaa kekayaan sumber daya yang begitu melimpah ruah tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat, hanya dikarenakan liberalisasi dan jua privatisasi terhadap asset-aset tersebut yang pada hakikatnya sangatlah bertentangan terhadap UUD 1945 Pasal 3 ayat 3 yang diamanatkan oleh konstitusi.

Sudah saatnya Negara ini melakukan nasionalisasi terhadap segala aset yang saat ini dikuasai dan menjadi milik koorporasi-koorporasi asing demi memberikan kesejahteraan dan juga kemakmuran bagi rakyatnya, dan juga demi melaksanakan amanat yang terkandung dalam UUD 1945 pasal 3 ayat 3, dan jika itu terjadi maka kesejahteraan dan juga kemakmuran rakyat pasti akan mampu tercapai dan tidak hanya menjadi sebuah bayangan semu dengan catatan bahwa seluruh elemen pemerintahan yang ada mau berjiwa ksatria demi kepentingan rakyatnya, dan juga tidak hanya memikirkan kepentingan diri, keluarga maupun golongan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun