yang mungkin judul diatas sangat tepat untuk menggambarkan perjuangan skuad garuda muda U23 di Final ISG VS Maroko, sempat unggul melalui goal Alfin di menit - menit awal pertandingan namun akhirnya skuad garuda muda terjungkal 1-2. Gol tersebut tercipta di menit kesembilan melalui tendangan penalti Alfin Tuasalamony. Hadiah penalti diberikan wasit untuk tim "Merah Putih" setelah kiper Maroko, Benachour Badreddin, melabrak Bayu Gatra saat melakukan penetrasi di kotak penaltinya.
namun sayang seribu sayang setelah goal tercipta coach garuda bermain ultra defensif dengan dibumbui drama klasikal ( pura - pura cidera ). dan bisa ditebak Maroko yang merasa tertinggal terus menancap gas dengan memasukan pemain - pemain baru untuk menggempur tembok Garuda, hingga akhirnya pertahanan ala parkir bus yang dikawal Andri Ibo jebol juga di menit 72', Sebuah umpan silang dari sisi kiri gagal dihalau dengan sempurna oleh pertahanan Indonesia. Bola kemudian jatuh di kaki El Hassouni Aymane, yang langsung melepaskan tendangan kaki kanan. Meiga tidak bereaksi karena pandangannya terhalang dan bola masuk ke sisi sebelah kanannya. 1-1.
Dua menit setelahnya, Andik mendapatkan peluang. Dia menusuk dari sisi kanan dan melepaskan sebuah tendangan kaki kiri ke arah tiang jauh. Namun, tendangannya masih membentur tiang gawang.
Maroko yang tertinggal di babak pertama akhirnya berbalik unggul 2-1 pada menit ke-82. El Karti Walid, yang menerima umpan di depan kotak penalti, melakukan satu gerakan yang mengecoh bek Indonesia, dan langsung melepaskan tendangan kaki kanan keras. Meiga tidak mampu menghalaunya.
yah apapun itu kita tetap harus menghormati para pemain timnas U-23 yang sudah berjuang, salam olahraga ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H