Mohon tunggu...
Mod Ses
Mod Ses Mohon Tunggu... Arsitek - arsitek

create the future htttps://ocw.telkomuniversity.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Fenomena Gig Economy: Potensi, Tantangan dan Masa Depan Pekerjaan Fleksibel!

21 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Telkom University -- Di zaman digital ini, ibarat embusan angin yang menyentuh pepohonan, dunia kerja mengalami perubahan yang mengalir tanpa henti. Salah satu perubahannya yang paling terasa adalah hadirnya Gig Economy---sebuah konsep baru di mana pekerjaan tidak lagi terikat pada rutinitas harian di bawah atap kantor yang sama, tetapi lebih pada kebebasan. Gig Economy adalah tentang proyek-proyek yang datang silih berganti, memungkinkan seseorang untuk bekerja bebas, tidak terkekang oleh waktu dan ruang, serta merajut sendiri jalan kehidupannya.

Mengapa banyak orang tertarik dengan konsep ini? Mungkin karena fleksibilitasnya, seperti ketika matahari bebas menentukan kapan ia bersinar. Pekerja di Gig Economy memegang kendali penuh atas waktu dan tempat mereka bekerja. Seseorang bisa memulai hari dari sudut kafe di tepi pantai atau di balik jendela kamar yang menghadap jalanan kota. Tak ada batas. Tak ada aturan baku. Selain itu, semangat kewirausahaan yang tak terpadamkan juga menggelora dalam diri mereka. Menjadi bos bagi diri sendiri, memimpin langkah dan keputusan adalah sesuatu yang kian mendefinisikan kehidupan di era gig ini.

Namun, di balik setiap kebebasan ada harga yang harus dibayar. Tidak ada jaminan seperti sinar bulan yang selalu datang malam hari. Pendapatan para pekerja lepas ini bisa naik-turun seperti ombak. Kesenjangan teknologi menjadi tembok besar bagi sebagian orang, terutama mereka yang belum terhubung dengan perangkat dan internet cepat yang menjadi nyawa dari Gig Economy. Dan tentu saja, tidak ada jenjang karier yang pasti. Pekerja lepas ini sering kali terlempar ke dalam isolasi sosial yang sepi, karena tanpa lingkungan kantor, percakapan hanya ada dengan diri sendiri dan layar.

Meskipun demikian, peluang besar terhampar di depan mata. Dengan Gig Economy, masa depan bisa diatur dari sekarang. Siapa yang bisa menyeimbangkan kebebasan dengan keteraturan, akan menguasai era ini.

S1 Digital Business Telkom University  

Menghadapi perkembangan pesat Gig Economy, Telkom University (Tel-U) mengambil langkah strategis dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan siap berhadapan dengan tantangan di masa depan dengan menghadirkan Program Studi S1 Digital Business.  

Fenomena Gig Economy yang terus berkembang ini tentunya membuka peluang besar di Indonesia. Untuk menjunjung kesuksesan dalam Gig Economy ini, individu harus terus mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Tel-U memiliki peran penting dalam menyediakan pendidikan yang relevan dengan infrastruktur dan sumber daya yang sangat mendukung untuk membekali pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis pasar digital, sehingga lulusan Tel-U tidak hanya hanya siap untuk bekerja di lingkungan kerja konvensional, tetapi juga mampu bersaing dan beradaptasi dalam Gig Economy.  

Begitulah informasi seputar Gig Economy. Semoga bisa menjadi bahan pertimbanganmu, ya! Apabila kamu tertarik, bergabunglah dengan S1 Digital Business Telkom University!          

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun