Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Petani

7 April 2022   11:42 Diperbarui: 7 April 2022   11:51 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto petani sawah oleh  Eduardo Prim di Unsplash.com

Kau yang lelah tapi tak pernah dihargai
Rela berjuang sekuat tenaga, meski hasil tak seberapa
Upaya maksimal tapi tetap kuasa Tuhan yang menentukan
Tak mengeluh meski kadang buat hati sedih

Terik mentari sudah jadi kawan
Selalu berharap hujan jadi teman
Gelontorkan dana yang tak terhitung, demi tanaman yang tumbuh subur
Meski kadang nyatanya tanaman tak tumbuh dengan subur

Sekelompok serangga jadi musuh
Kadang tumbuh dan meledak di waktu yang tak pas
Serangga hama pun mahluk Tuhan, yang hanya berikhtiar cari makan
Meski kadang merusak dan menganggu keadaan lahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun