Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Jarak Jauh, Derita atau Berita Gembira?

21 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 21 Maret 2020   08:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penggunaan google classroom, google form, dan lain-lain menjadi penting untuk diketahui caranya. Meski zaman sudah canggih tapi masih ada beberapa kesalahpahaman sehingga ilmu atau materi yang disampaikan tidak dapat diterima. Tugas yang diberikan semestinya gampang menjadi lebih ribet karena harus ada penjelasan ulang peserta didik.

Semestinya pembelajaran kembali ke pengajaran yang menyenangkan. Keterkejutan ini mungkin wajar karena belum tertatanya sistem dan kebiasaan. Guru yang biasanya memberikan ilmu atau materi serasa memiliki beban untuk harus selalu menyampaikan ilmu. 

Padahal sejatinya hal tersebut sudah harus mulai dikurangi karena sistem yang ada saat ini meminta guru dan dosen hanya sebagai fasilitator. Ketakutan dan tekanan ini bukannya tanpa dasar, mengingat karena mudahnya akses informasi membuat siswa malah malas.

Hal ini sungguh berkebalikan karena dengan mudahnya informasi maka semangat belajar harusnya semakin tinggi. Doktrin belajar hanya ada di ruang-ruang formal seperti sekolah ataupun pondok pesantren.

Pemikiran ini harus dirubah dan mulai harus dibiasakan di rumah sebagai lingkungan awal. Hal ini akan mendorong pemikiran kritis (critical thinking) yang akan muncul sejak awal. 

Ketergantungan untuk ladang ilmu harus di sekolah harus dikurangi karena ilmu bisa di dapat di mana pun dan kapan pun. Tentunya dengan sanad keilmuan yang jelas. 

Hal ini karena banyak sumber ilmu yang dimodifikasi atau hilang konteks dari yang sebenarnya. Semoga dengan 14 hari ini ada perubahan baik dari adanya pembelajaran jarak jauh yang mendukung program mas Menteri Pendidikan Nadhim Makarim tentang #Merdeka Belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun