Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pedoman Penulisan | Laporan Besar Itu Mudah (Seri 2)

7 November 2019   22:10 Diperbarui: 7 November 2019   22:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segita Terbalik|dokpri

(rahasia dapur:sukses mengerjakan laporan dalam hitungan jam)

Sudah lama belum kembali bertemu teman-teman. Bagaimana sudah mulai sedikit tercerahkan dalam menulis laporan?. Sebelum kita lanjut pembahasan lebih baik membaca dasar penulisan yang pening untuk diketahui.

Saatnya upgrade ke bagian dalam dari penulisan laporan. Kita akan kupas mulai dari bagian Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode. Bagaimana penjelasannya dan apa sih yang ingin disampaikan, berikut ini merupakan penjelasan singkatnya :

  • Pendahuluan

Merupakan pembuka dari laporan di buat terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, hipotesis,dan  alur pikir. Pendahuluan bahkan menjadi dasar bagi "BEBERAPA ASISTEN ATAU DOSEN"  untuk menilai bagaimana laporan di buat. Hampir 90 % (berdasarkan pengalaman) mahasiswa baru terpacu untuk menulis pendahuluan sama dengan temannya meskipun beda kelas atau beda asisten. Padahal latian penulisan pendahuluan penting untuk dasar ketika nanti menulis laporan secara pribadi untuk tugas kuliah ataupun tugas akhir nantinya.

Menulis latar belakang akan lebih baiknya membuat kerangka berpikir dari kerangka besar penelitian kita hingga merujuk kepada poin penekanan yang akan kita sampaikan. Salah satu bentuk mudahnya adalah menggunakan segitiga terbalik untuk membantu dalam merumuskan kerangka berpikir.

Segitiga terbalik di atas menjadi salah satu trik ketika teman-teman merasa kesulitan atau bingung apa sih yang mesti di dahulukan. Permasalahan umum ini bisa meliputi negara Indonesia. Lalu selanjutnya sedikit mengerucut ke per wilayah atau bisa langsung menuju ke permasalahan umum seperti pangan, sanitasi, kondisi lingkungan yang rusak. Bisa juga langsung mengarah ke dampak atau masalah yang menjadi poin penting dalam penulisan laporan, skripsi atau karya ilmiah yang lain.

Selain itu jangan lupa memperhatikan format kembali karena ketika latar belakang kita bagus tapi tidak sesuai dengan pedoman yang di buat maka akan sia-sia. Terkait jumlah minimal penulisan pendahuluan bergantung kepada format yang digunakan dalam penulisan yang dimiliki atau dibuat oleh masing-masing universitas, fakultas atau masing-masing pratikum. Paling maksimal penulisan menurut saya adalah 2-3 lembar hal ini melihat dari poin penting yang ingin disampaikan bukan malah banyak berbasa-basi. Sehingga poin penting yang akan disampaikan sampai ke pembaca. Jumlah yang saya utarakan tentu bisa bertambah apabila banyak refrensi yang akan mendukung latar belakang teman-tema.

Setelah menulis latar belakang adalah membuat tujuan penulisan hal ini berkaitan dengan tujuan dibuatnya laporan, skripsi atau karya ilmiah yang teman-teman buat. Hal ini bisa dibilang mudah karena lebih banyak dengan kata seperti: untuk menganalisis, untuk mengetahui, untuk memahami. Tujuan seringkali bersamaan dengan manfaat yakni melanjutkan apa tujuan yang ingin di raih. Sub bab manfaat dalam pendahuluan seringkali juga dibagi dalam beberapa segmen seperti kepada pemerintah, masyarakat, dan sasaran pembuatan karya ilmiah seperti pratikum, instansi atau organisasi yang sedang diteliti.

Selajutnya bagian yang terkadang ada dan tiada hehe... bagian ini adalah hipotesis yang merukan dasar penelitian atau dasar melakukan kegiatan karya ilmiah. Hipotesis ini berdasarkan penelitian sebelumnya dan menjadi bagian penjawab pertanyaan yang akan diajukan untuk ditulis di skripsi atau karya ilmiah. Pemilihan dan penulisan hipotesis harus berdasarkan refrensi yang bisa berasal dari latara belakang atau refrensi-refrensi lain yang berbobot untuk digunakan. Penulisan hipotesis ini bisa dibuat minimal 2-4 hipotesis. Hipotesis juga dibuat berdasarkan perbandingan sumbu x dan y yakni menentukan faktor mana yang berpengaruh dan apakah berperan secara siginifikan terhadap hasil yang ingin di dapat.

Setelah membuat hipotesis adalah membuat rumusan masalah yang menjadi pertanyaan dasar dalam melakukan penelitian. Hal ini bisa juga diambil dari tujuan penelitian yang akan dilakukan. Pertanyaan rumusan masalah bisa disesuaikan dengan apa yang ingin di dapat dan lebih banyak ke : 5W+1H dan tidak harus semua dalam rumusan tersebut digunakan. Biasanya 3 kata yang sering digunakan adalah Mengapa, bagaimana, Kenapa. Pembuatan rumusan masalah bisa disesuaikan dengan hal yang ingin didapat. Tidak harus 6 kata dalam rumus di cantumkan.

  • Tinjauan Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun