JNE Kopiwriting: Kolaborasi Inspiratif Produktif (JNE Gandeng UMKM Malang ke Era Ekonomi Digital)

Malang, September 2019 -- Pertumbuhan ekonomi digital yang saat ini sedang tumbuh dan akses yang mudah, menarik semua orang untuk berkecimpung di dalamnya. JNE sebagai bagian penting dari kegiatan ekonomi tergerak untuk memberikan manfaat positif kepada mitra utama yakni pelaku UMKM. Sebagai bentuk dukungan JNE untuk membuat "Rumah UMKM" untuk mengembangkan UMKM kota Malang menjadi lebih besar dari saat ini.

Kompasiana yang memiliki banyak penulis aktif di undang JNE dengan acara bergelar JNE Kopiwriting " Membawa UMKM ke Era Ekonomi Digital" yang digelar di Vargo Kitchen, kota Malang, Jawa timur pada Rabu (11/09/2019). 

Kegiatan JNE Kopiwriting kali ini merupakan yang keempat setelah JNE Kopiwriting sukses digelar di kota Bandung, Padang, dan Banjarmasin. Setelah Malang, JNE Kopiwriting juga akan digelar di kota Yogyakarta, dan Cirebon.

Kota Malang yang memiliki keindahan dan keasrian alam yang menarik menjadikan kota Malang menjadi destinasi pariwisata di Jawa Timur. Kota Malang memiliki segudang "pemusik" yang bisa dijadikan orchestra  yang mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Mulai dari kuliner, seni, budaya, pernak-pernik khas, lokasi wisata yang murah, rumah bagi banyak institusi pendidikan baik formal maupun non formal yang berada di setiap sudut kota Malang. Berbagai faktor itulah yang menjadikan peluang bagi usaha kecil menengah (UMKM) untuk dapat berkreasi dan mengambangkan usahanya.

Pemateri JNE Kopiwriting 

Peningkatan UKM di Indonesia sudah mencapai 116 ribu yang mayoritas 90% didominasi oleh usaha mikro. Menurut Dra. Tri Widyani P., M.S selaku kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang usaha di kota Malang terdiri dari 4 sektor yakni 1. Kuliner,2. Fashion,3. Kriya, dan usaha rintisan (Startup). Beliau juga memaparkan ada 4 permasalahan utama yang menjadi kendala bagi UMKM di kota Malang yakni meliputi  1. Kualitas produk, 2. Standarisasi produk, 3. Pembiayaan, dan Pemasaran.

Rumah UMKM menjadi progam terbaru dari JNE Malang bekerja sama dengan dinas pemerintahan untuk memberikan pemberian materi, pelatihan, coaching clinic berupa branding, packaging dan digital marketing. 

Adanya progam ini diharapkan ada produk yang dikembangkan oleh setiap kelurahan yang ada di kota Malang. "Diskusi dan perbaikan produk juga akan jembatan agar produk yang di produksi oleh UMKM menjadi lebih baik dan bisa bersaing tidak hanya di kancah lokal tetapi juga internasional" ungkap Windhu Abiworo, Kepala Cabang JNE Malang

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang juga memiliki progam yang juga sudah berjalan yaitu Klinik Bisnis. Progam yang bertujuan untuk pelaku UMKM agar siap menghadapi era digitalisasi dengan cara memberikan solusi serta pendampingan lanjutan dari pelatihan-pelatihan berbasis digital. 

Dua progam inspiratif yang dapat dikolaborasikan menjadi sebuah hal produktif. Pelaku UMKM sangat perlu untuk mendayagunakan potensi dan peluang terbuka yang sudah diberikan.

"Keterbukaan dan pembaruan ilmu pengetahuan mengani bisnis menjadi kunci di tengah era Industri 4.0" Ungkap Diaz Satria , Pemilik Kopi Jago. Masih banyak jarak antara produk dengan pesaing sehingga produk gagal bersaing dan akhirnya gagal berkembang. Saat ini penjualan dengan dunia digital sangat membantu dalam hal point of sales hingga marketing.