Tamanayu 31 Oktober, 18.49 WIB
Hampir to understand ternyata semakin kesini semakin membuat mahasiswa KKN PAR IAI Syarifuddin posko tiga di dusun krajan Desa Tamanayu semakin pusing, dan bingung, hal ini di karenakan berbagai faktor, bukan kurangnya trush building tetapi karena kultur masyarakat sini yang kurang bersosial.
Dua hari yang lalu kordes sempat bertemu dengan tokoh masyarakat desa Tamanayu di dusun jogokereng beliau menceritakan sejarah dan kebiasaan masyarakat dusun krajan, yang selama ini mahasiswa melakukan PAR disana karena padat pemukiman dan tepat di posko yang di tinggali selama kurang lebih 40 hari kedepan.
Bapak Mustofa menceritakan panjang lebar tentang dusun krajan, pertanyaan-pertanyaan mahasiswa mulai terjawab dari pernyataan bapak Mustofa, mengapa masyarakat di dusun krajan kurang bersosial, itu di karenakan masyarakat dusun krajan banyak sekali pendatang bukan orang asli dusun krajan, kemudian kebiasaan dan ekonomi mereka yang sudah menengah ke atas sehingga membuat mahasiswa sulit menggali permasalahan yang ada di dusun krajan, karena masyarakat sudah makmur dan acuh kan mahasiswa.
Hal ini membuat kordes dan tim merasakan kebimbangan dan dilema tentang fokus dan dusun yang di teliti, setelah evaluasi sekitar 2 jam mahasiswa belum saja menemukan titik terang sehingga sampai detik ini mahasiswa mulai berfikir untuk merubah strategi.
Nur Nia Natasya
KKN PAR Desa Tamanayu
