Mempunyai prinsip dan nilai yang kuat adalah langkah pertama untuk mempertahankan integritas. Dengan memiliki kompas moral yang jelas, seorang politisi dapat membuat keputusan yang berpegang pada nilai- nilai kebaikan dan kejujuran, meskipun berada dalam situasi sulit. Misalnya, tokoh seperti Nelson Mandela dikenal selalu mengedepankan keadilan dan persamaan hak, bahkan ketika ia menghadapi tekanan besar selama berkarier di pemerintahan. Â
2. Transparansi dalam Proses Pengambilan Keputusan Â
Transparansi adalah kunci untuk mencegah korupsi dan meningkatkan kepercayaan publik. Dengan membuka proses pengambilan keputusan kepada publik, politisi dapat menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk bertindak jujur. Sebagai contoh, Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, dikenal berani dalam mengambil keputusan untuk menindak tegas kapal- kapal ilegal yang merugikan Indonesia. Keberaniannya didukung oleh keterbukaan informasi yang ia sampaikan kepada masyarakat. Â
3. Menjaga Jarak dengan Praktik Korupsi Â
Seseorang yang ingin mempertahankan integritas dalam politik harus menjauhkan diri dari praktik korupsi dan nepotisme. Dalam hal ini, Joko Widodo atau Jokowi dikenal sebagai salah satu pemimpin yang memiliki komitmen tinggi dalam memberantas korupsi sejak masa pemerintahannya di Jakarta. Beliau juga menolak politik uang yang sering kali menjadi momok dalam dunia politik Indonesia. Â
4. Mengutamakan Kepentingan Publik di Atas Kepentingan Pribadi Â
Mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok adalah salah satu cara terbaik untuk mempertahankan kebaikan dan kejujuran dalam politik. Mahatma Gandhi adalah contoh nyata dari seorang tokoh yang selalu mengutamakan kepentingan masyarakat India dalam setiap keputusan yang ia buat, meskipun harus mengorbankan kenyamanan pribadi. Â
5. Memiliki Sistem Pendukung yang BaikÂ
 Lingkungan dan orang- orang di sekitar politisi juga memiliki pengaruh besar terhadap integritasnya. Memiliki tim yang juga menjunjung tinggi nilai- nilai moral dapat membantu politisi untuk tetap berada di jalan yang benar. Tokoh seperti Angela Merkel di Jerman diketahui memilih tim yang solid dan kompeten yang selalu membantunya menjaga prinsip kejujuran dan efisiensi dalam pemerintahan. Â
6. Pendekatan Partisipatif dalam Pengambilan Keputusan Â
Dalam sistem pemerintahan yang lebih partisipatif, politisi dapat melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini membantu menjaga transparansi dan memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar- benar mencerminkan aspirasi rakyat. Misalnya, beberapa pemerintah daerah di Indonesia mulai menerapkan pendekatan partisipatif dalam penyusunan anggaran untuk memastikan kejujuran dalam alokasi dana. Â Â