Mohon tunggu...
Moch Sholahuddin
Moch Sholahuddin Mohon Tunggu... -

satu dua tiga masih sangat jauh dari kesempurnaan....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maut Pasti Datang

16 Oktober 2013   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap mahluk akan (wajib) mati........? Sementara kita orang muslim mempercayai bahwa pintu kehidupan yg sebenarnya adalah kematian, kematian adalah awal kehidupan yg haqiqi kehidupan yg abadi, bagaimanakah dengan pemikiran anda... percayakah anda(para pembaca yg budiman) jika pintu ahirat itu adalah alam barzah ( alam kubur)..?

Persiapan adalah kesanggupan untuk bisa menjadikan ahirat adalah tujuan yg sebenarnya, adakah kita pernah memikrkannya....?? persiapan juga bisa berupa bekal, apakah bekal yg sebenarnya untuk kita bisa slamat sampai pada tujuan yg kita harapkan dengan kehidupan yg abadi... " terputus lah smua amalan manusia disaat maut menjemputnya, kecuali 3 perkara iya adalah * shodaqoh jariyah * ilmu yg manfa'at * anak yg sholeh yg slalu mendoakan ke 2 orang tuanya..... lalu bagaimana dengan anda setujukah kalau ke3 itu yg akan menjadi inspirasi untuk kita smua sbagai amalan yg akan menjadi bekal untuk kita smua...???

Disaat kita menemukan kesalahan pada orang lain sudikah anda mejadi cermin yg bersih, sehingga bisa menunjukan dengan bahasa dan tutur yg baik pula...?Demikian pula dengan saya sudikah anda para pembaca yg budiman menjadi teman seperti layak kaca yg bisa menunjukan smua kekurangan yg ada pada diri saya .  ..

Demikian sekiranyapermohonan maaf kepada smua pembaca jika secara penulisan dan peletaan bahasa tidak tepat serta mohon teguranya...... wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun