Mohon tunggu...
Moch Sholahuddin
Moch Sholahuddin Mohon Tunggu... -

satu dua tiga masih sangat jauh dari kesempurnaan....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nikmatnya Lupa

18 Oktober 2013   00:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Betapa nikmatnya disaat kita lupa pada sebuah janji, namun dibalik kenikmatan itu ada sesuatu yg hilang dan itu sangat merugikan kita yg lupa janji tersebut, mengapa demikian...? Kita semua insyaallah akan setuju jika kita tidak akan membuat sebuah janji kalau tidak ada manfaatnya, karna kebanyakan di setiap perjajian pasti akan berbuah kepuasan dan keadilan... contoh kita membeli sesuatu pada seseorang sebelum ijab qobul jual beli di ucapkan maka disitu ada perjanjian (si pembeli mengadakan perjanjian mas kalau barang ini rusak sebelum 1 bulan saya kembalikan,dan di iyakan oleh sipenjual) lalu terjadilah akad jual beli, setelah beberapa hari barang tersebut rusak, dan si pembeli yg ingin mengembali barang tersebut terhalang oleh sesuatu yg tidak jelas manfaatnya, saking asyiknya dia sampai lupa pada janji yg buatnya sendiri, sesampai 1 bln dia baru sadar kalau dia tlah lupa ada sesuatu yg lebih berguna, ahirnya siapa yg rugi....? Dalam hati kita sudah tau walaupun dia nekad untuk mengembalikan barang tersebut tidak akan ditrimanya, lalu bagaimana dengan kita, adakah kita mempunyai janji....? Mari kita sama" mengingatinya.

Sejauh ini kita juga tau kalau janji itu adalah IKRAR, lalu bagaimana dengan dua kalimah syahdat bagi kita yg mengaku muslim, Syahadatain apakah termasuk janji (ikrar) atau bukan...? Apakah kita akan setuju jika janji (ikrar) ada yg beranggapan ikrar itu adalah kesaksian sekaligus kesanggupan...? Mari kita sama memikirnya, bagi kita yg setuju maka akan berfikir kesanggupan itu adalah tanggung jawab, dan itu akan melahirkan beberapa hukum (undang-undang), kalau sudah ada undang-undang maka akan ada resiko" nya, (patuh pada undang" akan aman dan mendapat jaminan keselamatan, dan yg tidak patuh maka akan balasan berupa hukuman) yg jadi masalah lupakah lalaikah atau malas sehingga jika ada suara azdan kita tidak tergerak dikarnakan kita lebih asyik dengan seseuatu yg manfaat nya tidak seberapa itu.. !! Smoga saja kita tidak dengan sengaja melupakan sehingga terabaikan smua jaminan untuk keselamatan kita smua..... Aminn ya Robbal'alamin...

Spesial teruntuk sahabat kompasiana saya butuh anda smua sebagai cermin buat saya tunjukan di manapun letak titik yg kurang pantas mohon untuk ditunjukan.. demikian jg dengan tata letak kalimat atau susunan dari kata2 saya ada yg kurang pass atau salah mohon dibenarkan

Trimakasih wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun