Ratusan guru  Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Klaten, Rabu-Kamis (4-5/12/2024) mengikuti diskusi penguatan literasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, di Aula SMPN 6 Klaten. Diskusi yang dibuka Drs. Moch. Shidiq, M.Pd, mewakili Kepala Sekolah SMPN 6 Klaten itu menampilkan  pembicara,  Ayu Putri Ardani, M.Pd, ketua MGMP SMP Bahasa Indonesia, Kabupaten Klaten.
Hadir dalam kesempatan itu seluruh pengurus MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten, Kordinator  pembina Mapel Bahasa Indonesia, Asngari, M.Pd dan beberapa guru senir Bahasa Indonesis SMP Kabupaten Klaten.Â
Dalam sambutan pembukaan, Kepala SMPN 6 Klaten menyambut baik, pelaksanaan diskusi guru kelompok Bahasa Indonesia di SMPN 6 Klaten. "Semakin banyak guru bertemu dan berdiskusi, semakin baik untuk pembelajaran dan endiingnya kemajuan dunia pendidikan kita semakin bagus," tandas Shidiq, mewakili Kepala SMPN 6 Klaten.
Tidak hanya milik Bahasa Indonesia
Sementara Asngari, M.Pd, kordinator dan sekaligus pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia mengatakan, penguatan literasi itu sebenarnya tidak hanya milik Bahasa Indonesia saja. Literasi bisa dilakukan mata pelajaran lain. "Namun orang sering menfokuskan bahwa literasi itu cenderung ke fokus Bahasa Indonesia," tandas Asngari yang juka Kepala SMPN 4 Delanggu.
Dikatakan, Literasi merupakan kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengkomputasi dan berkomunikasi menggnakan simbul visual, auditori, dan digital mengenai lintas disiplin dan keilmuan. "Kegiatan lierasi disekolah akan berdampak pada kecakapan lierasi peserta didik," tukas Asngari.
Sedangkan Ketua MGMP Bahasa Indonesia, Ayu Putri Ardani mengatakan, penguatan literasi  tidak sebatas membaca teks, namun konteknya sangat luas. "Bukankah salah satu semboyan kita adalah membaca jendela dunia. Kami guru-guuru Bahasa Indonesia tidaklah salah jika mempelopori penguatan litersi di sekolah masing-masing," tandas Guru Bahasa Indonesia asal SMPN 1 Kemalang.
Litarasi langkah awal menggapai cita-cita
Ibu hitam manis ini lebih jauh mengatakan, memiliki keterampilan literasi yang baik bisa menciptakan elemen keterampilan berbahasa diantaranya, menyimak, membaca, menulis dan berbicara. "Keempat elemen ini saling melengkapi," tandas Ayu. Ditambahkan, peguatan literasi juga merupakan langkah awal kita untuk menggapai cita-cita, karena membaca adalah jendela dunia.
 "Penguatan literasi dalam capaian pembelajaran, tentunya juga harus menyesuaikan dengan lingkungan ramah sosial dan afektif. Artinya bagaimana capaian pembelajaran itu mampu mendorong dan mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademis yang literat. "Caranya adalah setiap guru dalam berlitersi tentunya harus bervariasi, misalnya dengan bernyanyi, mengamati gambar, menggunakan teks bacaan, bercerita dan juga mengajak peserta didik untuk membaca buku yang terdapat pada sudut pojok kelas," tandasnya.
Diskusi penguatan litarsi dan bedah CP dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung menarik, karena peserta diskusi aktif dan hangat. "Diskusi ini merupakan salah satu implementasi kombel Bahasa Indonesia. Jadi tidaklah salah, jika pelaksanaanya sangat antusis dan menantang bagi kita semua. (Diq/Johny Subiyanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H