Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

172 Peserta Jambore GTK Hebat Jateng Terbius Kebahagian Teddi Prasetyo Yuliawan

7 November 2024   17:06 Diperbarui: 16 November 2024   18:14 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panduan Hymne Guru dan peserta terjauh &  yang paling lama mendedikasikan diri di lingkungan pendidikan mengabadikan moment.  (Foto: Dok/Diq)

Sebanak 172 peserta Jambore GTK Hebat Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024), terbawa arus kebahagian yang dilakukan Teddi Prasetyo Yuliawan, motivator, pelatih kepemimpinan asal Jakarta. Kebahagiaan yang ditampilkan Teddi di Hotel Harris Solo- ini membuat peserta Jambore GTK Inovatif benar-benar terbius kebahagian selama tiga jam penuh.

"Ya, ya pagi ini kami-benar bahagia, karena selain makan, tidur teratur,  saya  juga baru dapat informasi kalau cucu saya yang kelima lahir , inilah kebahagian saya hari ini," papar salah satu peserta dihadapan Teddi dan seluruh peserta Jambore GTK Hebat Jawa Tengah.  Teddi kemudian mengawali paparannya dengan makna kebahagiaan.

Menurutnya, kebahagiaan merupakan keadaan pikiran atau perasaan, kesenangan, ketentaram hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri.  Bahagia satu orang dengan orang yang lain tentu berbeda. Namun pada hakikatnya oarng tentu membutuhkan kebahagian, termasuk bapak ibu guru dan tenaga kependidikan lainnya. "Welbeing itu untuksiapa saja," tukasnya.

Penulis Moch. Shidiq, peserta GTK Hebat- Guru Pamong SMP mengabadikan momen denganKepala Sekolah SMA dari Klaten (Foto : Dok/Shidiq)
Penulis Moch. Shidiq, peserta GTK Hebat- Guru Pamong SMP mengabadikan momen denganKepala Sekolah SMA dari Klaten (Foto : Dok/Shidiq)

Penulis masuk  yang masuk menunggu hasil

Talkshow Guru Welbeing sendiri meruapakan rangkaian  dari kegiatan GTK-Hebat. Sedangkan Kamis malam adalah merupakan puncak penganugaran 38 topik GTK Jawa Tengah. Namun sebelumnya akan disampaikan  3 besar terbaik masing-masing kategori. Penulis yang ternasuk salah satu pesrta GTK-Guru Pamong Inspiratif juga cemas-cemas ingin mendengar hasilnya.

Dikatakan,  seorang guru yang bahagia adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik, Karena itulah untuk menciptakannya  guru perlu  sejahtera  lahir dan batin "Nah di sinilah yang perlu ditumbuhkan," tukas Teddi. Menurutnya, kebahagiaan bukan hanya menciptakan suasana positif di tempat kerja, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas.

Teddi, yang juga merupakan anggota Dunamis Organization Services, berperan aktif dalam mengimplementasikan program-program berbasis kepemimpinan seperti The Leader in Me dan 7 Habits of Highly Effective People. Berbekal latar belakang psikologi dari Universitas Gadjah Mada, pihaknya  telah merancang berbagai pelatihan yang menekankan pentingnya kepemimpinan efektif, produktivitas, dan budaya organisasi yang positif. 

Bapak tiga putra ini kemudian  memperkenalkan konsep blind spot yang diambil dari buku Blind Spot karya CliftonStrengths dan tim Gallup. Buku ini membantu individu mengenali kekuatan tersembunyi serta aspek-aspek dalam diri yang tak disadari namun berdampak besar terhadap cara mereka bekerja, berinteraksi, dan membuat keputusan.

Menurut Teddi, titik buta atau blind spot ini sering kali menjadi penghambat dalam mencapai potensi terbaik. "Jika kita mampu menyadari dan memahami kekuatan maupun kelemahan kita sendiri, kita bisa menciptakan jalan menuju kebahagiaan yang lebih utuh,. Namun kebahagian hakiki manusia kelak tergantung dari  amal perbuatannya" jelasnya.

Panduan Hymne Guru dan peserta terjauh &  yang paling lama mendedikasikan diri di lingkungan pendidikan mengabadikan moment.  (Foto: Dok/Diq)
Panduan Hymne Guru dan peserta terjauh &  yang paling lama mendedikasikan diri di lingkungan pendidikan mengabadikan moment.  (Foto: Dok/Diq)

Film Pendek Tikus

Sesi ini menjadi semakin hidup ketika Teddi menayangkan film pendek Tikus karya Steven Cutts, sebuah animasi satir yang menggambarkan kehidupan modern sebagai labirin yang menyesakkan, di mana manusia digambarkan seperti tikus yang terus berlari tanpa akhir. 

Teddi menjelaskan bahwa film ini mengkritik kehidupan kota yang penuh tekanan dan rutinitas tanpa akhir. "Kita sering kali terjebak dalam lingkaran konsumerisme dan ambisi, hingga melupakan esensi kehidupan yang sebenarnya," ucapnya. 

Teddi juga menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu terletak pada pencapaian materi, melainkan pada keseimbangan hidup dan ketenangan batin. "Apakah hidup kita benar-benar bermakna jika hanya terfokus pada target material semata?" tanyanya, mengajak para peserta untuk merenungkan makna kebahagiaan mereka.

Mengutip penelitian Sonja Lyubomirsky, Teddi menambahkan bahwa orang yang bahagia cenderung lebih produktif, memiliki penghasilan lebih tinggi, serta mampu menjadi pemimpin dan negosiator yang lebih baik. Mereka juga lebih mudah menjalin hubungan sosial yang sehat dan memiliki daya tahan fisik maupun mental yang lebih kuat. 

"Kebahagiaan membuat kita lebih kuat menghadapi tantangan hidup, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih dermawan dan cepat bangkit dari stres atau trauma," tuturnya.

Seusai talk show motivasi peserta mengabadikan diri dengan pembicara Deddi Prasetyo Yuliawan . (Foto : Dok/Peserta)
Seusai talk show motivasi peserta mengabadikan diri dengan pembicara Deddi Prasetyo Yuliawan . (Foto : Dok/Peserta)

Hymne guru menggema

Seusai talkshow motivasi ada pandangan menarik dengan hadirnya karyawan Hotell Haris yang menyanyikan lagu Himne Guru. Dengan lagu ini pulalah kembali ratusan guru dan tenaga kependidikan, pengawas sekolah  yang tergabung dalam GKT Hebatjawa Tengah  terbius kembali kebahagiaan. "Rasa hening dan serius mewarnai lagu hymne guru".

Lebih lagi pada kesempatan itu  adanya penghargaan dari panitia,  peserta terjauh dan peserta  terlama mendedikasikan di lingkungan sekolah. "Ada yang memiliki masa kerja 41 tahun. Ini sungguh luar biasa. (Shidiq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun