Dikatakan pula,  pentingnya  untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda lintas agama sejak dini. "Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui berbagai cara, di antaranya melalui  Pendidikan formal dan informal " katanya.
Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari
Pendidikan formal  menurut  Ismadi dan Aris Isdiyanto dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda.   "Sekolah dapat mengajarkan materi tentang toleransi dan ikhtiar kerukunan antar umat beragama kepada siswa-siswinya" ujarnya.
Selain itu juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Â "Orang tua dan lingkungan sosial dapat ikut serta dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi muda." kata Aris Isdyanto.
Selain pendidikan formal  dan informal, menurut guru PAI ini, pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dipandang sangat  penting."Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Orang tua dan lingkungan sosial dapat memberikan contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda." jelasnya.
Dengan menerapkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi, generasi muda lintas agama dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan persatuan di tempatnya masing-masing. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H