Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju Indonesia Emas, Uji Kompetensi Guru & Dosen Terus Ditingkatkan

8 Agustus 2024   19:20 Diperbarui: 8 Agustus 2024   19:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga guru besar Prof Mahsun, Prof Agil dan Prof Esti Ismawati memberikan pandangannya dalam workshop nasional. (Foto;Dok?Isnaeni)

Guna mempecepat Indonesia emas, tidak bisa ditawar dunia pendidikan kita harus terus bergerak. Hal ini penting karena pendidikan menjadi motor, barometer kemajuan dan peradaban bangsa. Jika pendidikan itu berkembang pesat, maka sektor lain akan mengikutinya.

Demikian benang merah dari workshop nasional yang digelar antara Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten dengan  Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Workshop  menampilkan Prof. Dr. Mahsun, MS dari Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat  ( NTB ), Prof. Dr. Agil Al Idrus dari Universitas Nahdlatul Wathan ( UNW )  Mataram, NTB dan Prof. Dr. Esti Ismawati, MPd dari Universitas Widya Dharma ( Unwidha  ) Klaten.

Workshop sendiri dilakukan secara daring dan luring diikuti guru-guru SMP, SMA/SMK dan dosen dari berbagai universitas di Indonesia seperti Universitas Tadulako, UPI, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta,  UBP Karawang.

Kegiatan workshop nasional  ini mendapat  respon yang cukup banyak, tidak kurang dari  40 peserta dari berbagai  perguruan tinggi menyajikan kertas kerja berupa draft proposal penelitian pendidikan dan 170 an lainnya terdaftar sebagai peserta. Perlu diketahui bahwa penerima hibah PTM Dikti adalah Zainal Muttaqin, mahasiswa Pascasarjana Unwidha  Klaten yang berasal dari Mataram yang  melakukan penelitian  di Madrasah Stanawiyah Assyafi'iyah Lombok Utara Mataram NTB.

Sehari sebelum pelaksanaan workshop nasional tersebut telah dilakukan peninjauan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Esti Ismawati M.Pd dari Unwidha Klaten  secara langsung ke sekolah yang dijadikan sebagai obyek penelitian yakni di Madrasah Tsanawiyah Assyafi'iyah di Lombok Utara Mataram NTB.  

Prof Esti Ismawati, M.Pd kepada sejumlah awak media mengatakan  bahwa  peningkatan kemampuan guru merupakan cara untuk meningkatkan standar kompetensi guru sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. "Peningkatan kompetensi harus dilakukan secara terus menerus agar para guru dan dosen ada pembaharuan. Ini penting agar Indonesia maju yang diharapkan dapatsegera terealisai,"tukasnya.

Dikatakan,  pendidikan maju tidak bisa di tawar harus dimulai dari guru dan dosen. Kedua profesi ini harus terus meningkatkan kompetensinya, di antaranya adalah  bahwa guru merupakan salah satu profesi yang harus dikerjakan secara profesionalitas. "Prinsip profesionalitas ini akan mendukung ilmu pengetahuan yang berkualitas. Untuk mewujudkan profesionalitas guru maka perlu belajar seumur hidup." katanya.

Prof  Dr.Esti Ismawati, M.Pd seusai konjungan di Mataram mengabadikan moment (Foto:Dok/Isnaeni)
Prof  Dr.Esti Ismawati, M.Pd seusai konjungan di Mataram mengabadikan moment (Foto:Dok/Isnaeni)

Perkembangan teknologi
Dijelaskan juga alasan lainnya adalah perkembangan teknologi, sosial, dan budaya menuntut guru harus belajar ilmu baru dan merespon segala perubahan akibat adanya teknologi digital, dan oleh karenanya guru juga harus beradaptasi dengan penggunaan teknologi.

Yang tidak kalah penting  untuk  diketahui  adalah  bahwa karakter peserta didik, dari generasi ke genarasi karakter peserta didik mengalami perubahan, baik secara sosial maupun mental."Sehingga, guru harus memahami karakter peserta didik dengan baik sesuai dengan generasinya dan tidak memaksakan karakter siswa mengikuti karakter dimasannya karena memang  itu sangat berbeda" katanya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun