Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

238 Suara Tidak Sah, Abima Menangi Pemilu Raya "Esemku Manis"

19 Februari 2024   20:43 Diperbarui: 19 Februari 2024   20:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua panitia, Ulya A, S.Pd, Pemilu Raya "Esemku Manis", memberikan laporan pelaksanaan. (Foto :Dok/Diq)

Pemilu Raya "Esemku Manis" (Esempe Enem Kutho, Mandiri Adaptif, Normatif, Inspiratif Solutif) Klaten, Senin (19/2) dimenangi pasangan "Abima"  Muhammad Abid Davi Pratama (Abid/8D) dan Mahdalena Widyasari (8C), Nomor urut dua. Mereka menggungguli pasangan jender lainnya   Ar-Zain Fisiuwa (8A) dan Khanza Salsa Khoirunisa(8G) dan pasangan Revaldo Cristian Sakti (8A) dan Nasyila Putri Hariyadi (8F).

Pemilu Raya ini memilih ketua dan wakil ketua OSIS, untuk satu tahun kedepan. Pemilu ala sekolah ini sekaligus merupakan impelentasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) SMP Negeri 6 Klaten. "Pemilu raya siswa langsung ini merupakan Pemilu Raya yang  kedua dilaksanakan secara langsung, sehingga pelaksanaannya terlihat lebih tertib dan tenang, jika dibandingkan tahun sebelumnya,"ujar Wiwin Putri Handayani, S.Pd, salah satu panitia 

Pemilu Raya Esemku manis nampak lebih santai, tetapi antusias warga sekolah juga sudah lumayan. Ini terbukti saat pembukaan atau dimulainya "coblosan", nampak siswa dan bapak ibu guru hitmat mengikuti upacara pertanda dimulainya pemilihan. Diawali dengan sambutan kepala sekolah Kus Indratna, S.Pd yang memberikan apresiasi terhadap semua pihak atas terlaksananya Pemilu Raya ini dengan sangat baik. "Saya bangsa dan megapresiasi panitia, bapak ibu guru dan semua pihak yang mendukung," papar Kus Indratna.

Siswa dan guru sebagai pemilih Pemilu Raya Esemku Manis tampak serius mendengarkan sambutan kepala sekolah (Foto :Dok/Diq)
Siswa dan guru sebagai pemilih Pemilu Raya Esemku Manis tampak serius mendengarkan sambutan kepala sekolah (Foto :Dok/Diq)

Dikatakan, praktik demokrasi secara langsung di sekolah ini perlu terus dikembangkan di masa-masa mendatang. Karena memang dari sekolahlah akan kemudian melalahirkanpelaku-pelaku demokrasi yang tulen. Artinya, dari bangku sekolah itulah akan mendorong terciptanya kesadaran demokrasi yang mumpuni dan berkualitas. "di sekolah sudah belajar demokrasi, jika kelak terjun di dunia beneran masyarakat [pasti akan mumpuni dan bertanggungjawab,"tukas Indratna.

Sementara pemilu raya pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini, tehnis pelaksanaanya ditetapkan dengan urutan atau giliran antar kelas. Masing-masing kelas didampingi pengajar pengampu kelas. Sehingga jalannya "coblosan" tertib dan lancar. "Tertib-sih tertib, tapi kok nampak kurang heeeh, kurang meriah gitu," celetuk salah satu siswa yang keberatan disebutkan namanya yang diiyakan salah satu guru.

Lepas dari itu semua, pemilu raya kali ini mudah-mudahan membawa aspek kebermanfaat jangka pendek dan panjang. Artinya mampu merubah pola pikir warga sekolah bahwa demokrasi itu harus dijalankan secara adil, jujur dan bermartabad. "Itu esensi dari pemilu raya Esemku Manis,"tandas Kamidi, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan menambahkan.

Pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS dalam pemilu raya Esemku Manis, Seni (19/2). Pasangan No dua sebagai pemenang. (Foto:Dok/Diq)
Pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS dalam pemilu raya Esemku Manis, Seni (19/2). Pasangan No dua sebagai pemenang. (Foto:Dok/Diq)

Masih banyak tingkat kesalahan

Pemilu raya atau yang lebih dikenal Pilketos (pemilihan ketua OSIS) SMPN 6 Klaten sendiri menurut data masih banyak tingkat kesalahan yang dilakukan warga sekolah yang punya hak pilih. Ini terbukti ada sekitar 238 juara yang tidak sah. Hal mungkin karena ketidaktahuan pemilih, atau memang disebabkan faktor lain. "Itu mungkin kurang sosialisasi terhadap warga sekolah,"papar Heru Sutarto mengomentari banyaknya suara yang tidak sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun