SMP Negeri 6 Klaten, Kamis (5/10) ini memperingati hari jadinya yang ke 29 tahun. Serangkaian acara dilakukan untuk menyemarakkan agenda tahunan itu dengan  pawai budaya, donor darah, penanaman 1000 bougenfil, lomba floog, fasion show dari barang bekas dan puncak acara  pentas seni dan maket day.Â
Ketua panitia Dies Natalis, 29 Esemku Manis (Esempe Enem Kutho, Mandiri, Adaptif, Normatif dan Inspiratif), Marcus Mulyana, SPd kepada Kompasiana, beberapa waktu lalu mengatakan, tema yang diangkat tahun ini adalah " Bangkitkan talenta, Kibarkan Prestasi", nampaknya sudah mulai digapai secara pelan-pelan. Betapa tidak dalam tiga bulan terakhir ini, sekolah yang terletak di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo 18 Klaten ini menoreh pretasi yang cukup membanggakan.
Juara II lomba cerdas cermat sejarah tingkat Kabupaten Klaten (beregu), Juara II lomba cerdas cermat nasioanlisme dan kebangsaan tingkat Kabupaten, Â juara tiga lomba bank (musik) tingkat kabupatan, dan juara dua kaligrafi MAPSI Kabupaten Klaten. "Ada juga anak Esemku Manis yang mendapatkan juara III, karate di Jojakarta, beberapa waktu lalu," kata Kamidi, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Menurutnya, dalam semester ini pula SMPN 6 Klaten yang dikomandani, Kus Indratna, S.Pd ini juga mendapatkan julukan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Tengah. "Wah, kini Esemku Manis benar-benar menjadi sekolah yang diperhitungkan dan dicintai masyarakat Klaten," tandas Suparno, orang tua murid.
Kamidi dalam kesempatan itu juga menyoroti betapa perjuangan para guru dan karyawan yang bekerja secara tulus dan penuh pengabdian. Hasilnya ya cukup membanggakan. "Kesan SMPN 6 Klaten sebagai sekolah yang  nakal,suka  tawuran, kini sudah tidak lagi. Anak-anak semakin tertib dan memiliki karakter yang kuat,"tandasnya. Memang, tambahnya, di sana sini suatu sekolahan itu ada dinamika, maka yang terpenting mencerdaskan anak bangsa itu harus sabar dan dilandasi dengan penuh keiklasan.
Sebelum memperingati hari jadi, Esemku Manis baru saja melaksanakan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dalam kegiatan dan sekaligus mengimplemantasikan kurikulum merdeka itu bekerja sama dengan pengrajin payung Wisnu Juwiring dan pengrajin Grabah Bayat. "Kedua pengrajin itu memberikan pembelajaran, bagaimana melukis payung dan melukis gerabah yang bisa layak jual. "Dan hasilnya di luar dugaan, peserta didik Esemku Manis cukup berbakat dan bertalenta bagus," ujarnya.
Dikatakan, hasil karya pelajar selama pelaksanaan kurikulum merdeka, hari ini akan di pamerkan dalam forum maket day yang bisa. "Masyarakat sekitar boleh datang melihat dan jika tertarik bisa memilikinya,"tandas bapak putra semata wayang ini. (Diq)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H