SMP Negeri 1 Delanggu (Essade) Klaten, Jumat (31/3) menggelar Pengajian Romadhon 1444 H di Masjid AL-Mualim sekolah setempat. Pengajian yang diikuti guru, karyawan dan peserta didik kelas VII,VIII, IX itu menampilkan pembicara Ustat KH Wuntad Wawan Sembodo, SPA Yogyakarta.
"Anak-anak itu sebenarnya hanya tergantung orang tua. Anak akan menirukan orang tua atau gurunya," papar KH Wuntad Sembodo di hadapan ratusan peserta didik yang memadati masjid dan halaman sekolah. Kemudian, Kepala Sekolah MI ini kemudian memberikan gambaran  ayam dengan anaknya.  "Anak ayam itu selalu akan ikut Induknya. Induk ayam ke kanan, maka anak ayam akan itu ke kanan, kekiri ya akan ikut ke kiri," tandasnya.
Ustat Wuntad lebih jauh mengatakan, hikmah Ramadhan berikutnya adalah kita semua menjadi lebih peka dan lebih memiliki solidaritas. "Orang bisa merasakan bagaimana rasanya orang lapar dan dahaga itu jika kita tidak mampu untuk makan. Di sinilah rasa solidaritas sosial yang merupakan hasil dari proses transendensi (hablum minallaah) yang mengejawantah dalam sifat kemanusiaan yang luhur (hablu minan-naas). Kepedulian itu lahir dari panggilan iman dan ketauhidan yang kuat sehingga membentuk solidaritas sosial yang kuat, jernih, dan serba baik".Â
Ditambahkan, puasa melatih umat Islam untuk menjadi insan yang mampu berempati, merasakan derita sesamanya. Hal ini diharapkan melahirkan sikap ta'awun, yakni semangat saling menolong dan bekerja sama dengan orang lain secara tulus dan baik. Orang yang kaya berbagi dengan saudaranya yang fakir dan miskin. Mereka yang berilmu, selayaknya bisa berbagai pengetahuan dengan orang lain. Dan orang yang sedang mendapat amanah kekuasaan, sudah seharusnya menyejahterakan masyarakatnya.
Kegiatan Romadhan  dengan pengajian ini selain untuk tholabul ilmi juga untuk melatih dan memotivasi peserta didik mengembangkan bakat dan potensinya sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat. “Kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilakukan setiap bulan ramadhan oleh SMPN 1 Delanggu guna mengaplikasikan pembelajaran yang sudah didapatkan di meja belajarnya," ujarnya.
Sementara itu Slamet, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyampaikan pengajian Ramadhan ini juga menjadi ajang team Majalah Kreasi untuk meliputnya. Karena itu, team Majalah Kreasi diberikan kesempatan untuk wawan cara dengan Ustat Wuntad. "Banyak hal yang ditanyakan teman Kreasi kepada Ustat Wuntad. Ternyata, team Kreasi cukup kompak dan bagus,"ujar Slamet yang juga guru Bahasa Jawa ini.
Masjid Essade -Al-Mualim - yang menjadi saksi bisu tampilnya Ustat Wuntad asli Wonosari Klaten ini  penuh humoris dan bahkan dalam penyampainnya sering menirukan bunyi hewan dan suara lainnya. "Sehingga pengajian itu banyak menyedot perhatian peserta diddik dan guru serta karyawan Essade. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H