Alih tugas merupakan hal yang biasa terjadi dilingkungan pekerja, termasuk ASN. Alih tugas bisa terjadi atau dialami siapa saja, begitu juga yang dialami penulis. Mulai, Jumat (6/1) dialih tugaskan dari SMPN 6 Klaten ke SMPN 1 Delanggu. "Ada perasaan bercampur, senang dan sedih hal itu merupakan konsekwensi seseorang jika mengalami mutasi".
"Penulis berkenalan dengan warga sekolah, termasuk dihadapan peserta didik yang jumlahnya kurang lebih 670. Ada perasaan grogi dan terharu, tetapi karena tugas dan niat penulis lalui dengan baik. Ya, harus berani dan tampil sebaik mungkin".Â
Kalau ditilik, sebagai seorang pendidik puluhan tahun berbicara di muka umum, dihadapan peserta didik merupakan hal yang biasa namun, karena ditempat baru jadi harus menyesuaikanlah". Â Hal yang demikian ini apakah di sebut pemberani ?. Jawabnya belum tentu.
Belum tentu tentara yang berjuang mengangkat bedil ke medan peperangan disebut pemberani. Pengecut di medan perang juga maju memanggul senjata menghadapi musuh namun dengan tangan menggigil. Sebaliknya pada jaman kemerdekaan banyak rakyat yang maju perang dengan semangat dan senjata bambu runcing namun tidak merasa gentar sedikitpun. Lantas siapa yang disebut pemberani itu?
Pemberani adalah siapa saja yang sanggup menghadapi kesulitan dan tantangan tanpa kehilangan akal. Bukanlah hanya di medan perang saja keberanian itu ada, namun di setiap jengkal kehidupan pasti ada rintangan dan hambatan yang butuh keberanian. Oleh sebab itu selama masih ada keberanian di dalam jiwa maka betapa besarnya kesulitan yang dihadapi dipastikan akan terselesaikan.
Tanda berani adalah sikap tenang dan tidak gugup terhadap apapun dan siapapun yang dihadapi. Jadilah orang pemberani, berani memulai perubahan tidak menunggu-nunggu meski mendapatkan tantangan. Seorang pemberani selalu berprinsip pada idealisme kusut akan terurai dan keruh akan terjernihkan. Saat engkau ada keberanian ketika itulah engkau memiliki pribadi.
Takut gagal dalam memulai adalah gagal yang sejati, Â takut mati adalah mati sebelum mati. Hidup adalah gerak dan gerak adalah perubahan dan dinamika. Mencari kemenangan butuh gerak, oleh sebab itu belajarlah dan beranikanlah tertawa pada saat kematian angin seperti halnya tertawa di waktu di embus angin. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H