Sahabat atau pertemanan itu menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung, saling menghargai, saling menjaga antara dua atau lebih entitas sosial. Sahabat merupakan suatu kepercayaan dalam persaudaraan. Karakter seseorang dapat dipengaruhi oleh sahabat dekatnya.
Dalam Hadits dikatakan seseorang itu tergantung agama sahabatnya.Ibnu Qoyyim Al Jauzziah mengisyaratkan bahwa teman pergaulan itu laksana makanan. Diantara makanan yang kita makan ada yang dapat berfungsi sebagai obat, nutrisi, atau racun. Begitu pula sahabat, adalah yang dapat menjadi nutrisi, obat, atau racun.
Sahabat tipe nutrisi bergizi, jika dikonsumsi secara teratur akan dapat menyehatkan badan. Sahabat tipe ini dapat memberikan inspirasi, motivasi, mengingat saat khilaf dan menguatkan saat lemah. Teman tipe ini diumpamakan sebagai penjual minyak wangi, jika kita bersamanya, jika kita bersamanya akan terpercik aroma wanginya.
Persahabatan dengan orang-orang sholeh akan menyegarkan dan menguatkan keyakinan kita. Nasihat-nasihatnya ibarat siraman air di tanah yang tandas. Inilah tipe Sahabat Nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan apalagi di saat menghadapi masa sulit.
Berbeda dengan tipe obat, obat hanya dibutuhkan pada saat kondisi sakit namun jika sudah sehat obat akan ditinggalkan. Begitulah sahabat tipe obat, mereka hanya dibutuhkan dikala kita ada masalah dan kesulitan, setelah semuanya selesai maka sahabat tersebut ditinggalkan begitu saja.
Sahabat tipe racun, bergaul dengannya akan mendatangkan kerugian. Tertular kebiasaan buruknya, terpadam semangat taat, bahkan akan tercemar nama baiknya. Berhati-hati bersahabat dengan tipe ini agar kita terhindar dari pengaruh "racun' dirinya.
Bijaksanalah untuk memilih sahabat dalam pergaulan dan jadikan sahabat itu menjadi. Paseduluran Sak Lawase. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H