Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Klaten bebas convoi dan aksi corat-coret

5 Juni 2020   18:58 Diperbarui: 6 Juni 2020   10:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi berjaga di halaman SMPN 1 Wedi (Foto/Dok/Diq)

Suasana wilayah hukum Polres Klaten, Jumat (5/6) kemarin, tampak adem ayem menyusul diumumkannya lulusan SMP, bahkan  bebas dari convoi sepeda motor dan aksi corat-coret seragam sekolah.  Hal ini terjadi, selain karena pengumuman anak sekolah berbaju putih biru secara on-line, juga pelaksanaan pengumuman dilakukan pada sore hari.

" SMP di Klaten sengaja kita umum pukul 15.00 Wib. Jadi tidak memberi kesempatan anak untuk merayakan kelulusan di jalanan," papar Dr. Wardani Sugiyanto M.Pd kepada wartawan di Klaten,  kemarin (5/6). Menurutnya, pengumunan kali ini berdeda dengan tahun sebelumnya. Pengumunan lulusan SMP selain secara daring, juga pengumunan tahun pelakaran 2019/2020 masih suasana yang memprihatinkan. Pandemi Covid-19 masih menggila.

Menurutnya, pelaksanaan pengumuman kelulusan SMP di Klaten berjalan lancar, aman, lancar dan kondusif. Artinya, pelakanaan kelulusan SMP tidak ada kendala, sehingga pengumuman SMP bisa diterima dengan baik oleh orang tua murid maupun peserta didik sendiri. "Karena suasana masih begini, ya pengumumannya di buat sederhana, efektif dan simpel," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang SMP, Drs. Lasa, MM mengatakan tahun ini tidak ada ujian nasional, sehingga yang dijadikan indikator  tingkat kelulusan adalah nilai raport semester satu hingga semester lima di tambah penilaian tengah semester (PTS) genap. "Jadi kalau nilai raport bagus, masuk sekolah rajin, bisa dipastikan siswa itu akan lulus," ujarnya.

Seperti diberitakan kompasiana kemarin, Dinas Pendidikan Klaten menekankan pengumunan SMP ditekankan secara daring - on-line -. Jumlah siswa yang menerima pengumuman sebenyak 14.848 siswa, tersebar di 115 SMP, 65 SMP Negeri dan 50 SMP Swasta. Meski secara daring untuk berjada, satuan pendidikan menghadirkan aparat keamanan dari kepolisian. "Ya semua SMP Negeri, kita minta untuk bekerja sama dengan kepolisian untuk antisipasi berbagai kemungkinan. Dan Alhamduillah hingga saat ini - pengumuman selesai - tidak terjadi apa-apa," papar mantan Kepala sekolah SMAN 1 Klaten ini. 

Penulis yang memantau jalannya pengumunan di berbagai sekolah pinggiran, SMPN 1 Juwiring, SMPN 1 Karangdowo, SMPN 1 Polanharjo, SMPN 1 Karangnongko, SMPN 1 Gantiwarno juga berjalan lancar dan tertib. "Memang ada beberapa siswa yang mengalami kendala membuka link, karena NISN nya lupa, namun setelah berkordinasi dengan sekolah, akhirnya teratasi dan bisa mengetahui pengumuman itu," tandas Ari Bambang Wibowo, S.Pd, guru SMPN 1 Juwiring.

Kepala Sekolah SMPN 1 Wedi, Dra. Sri Harpatmi ketika dihubungi kompasiana mengatakan, sekolah yang dipimpinnya lulus 100 persen. "Semua lulus mas, karena kreteria kelulusan hanya berdasarkan nilai raport semester 1 sampai semester 5. Rata-rata 255 siswa memiliki nilai rata-rata bagus. Jadi ya lulus semua," tandasnya seraya mengatakan setelah dinyatakan lulus, kami sekaligus mengembalikan anak didik ini kepada orang tua lewat komite sekolah. (Diq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun