Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalangan Orangtua Menolak Anaknya Masuk Sekolah Tahun Pelajaran Ini

31 Mei 2020   15:59 Diperbarui: 31 Mei 2020   16:22 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hari pertama masuk sekolah (Foto: Dok/istimewa)

Kalangan orang tua murid dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK di bilangan Soloraya  umumnya, menolak anaknya untuk masuk sekolah mulai tahun pelajaran baru  13 Juli 2020. Hal disebabkan, selain orang tua masih takut dengan kondisi yang ada - pandemi convid-19, juga secara kultural bulan juli masih belum tepat untuk masuk sekolah atau belum pas sekolah di buka kembali.

"Tahun pelajaran 2020/2021 memang akan di mulai 13 Juli, namun saya masih khawatir dengan kondisi yang ada sekarang ini, belum pas dibuka bulan Juli ini," ujar Nugroho Nurgiyanto, salah satu orang tua murid kepada kompasiana, Minggu (30/1), Menurutnya,  meski dengan aturan "new normal" baru, para orang tua tetap khawatir, karena situasi pandemi convid-19 yang belum menentu.

Intinya, lanjut Nugroho, saya akan melepaskan anak ke sekolah, kalau kondisi pandemi benar-benar telah berakhir. Anak itu aset satu-satunya, buat keluarga saya karena itu, kami tidak mau spekulasi melapas anak masuk sekolah begitu saja. Sekali lagi saya masih khawatir baget masuk sekolah di bulan pertengahan bulan Juli nanti.

Nugroho Nurgianto (43) lantas menyarankan kepada pemerintah, untuk membuka kembali sekolah di bulan September - desember. "Anak-anak kalau dipaksakan masuk, ya bisa-bisa saja,  namun kalau ada apa-apa, orang tualah yang menanggung akibatnya," tukas Nugroho. Jadi ya, kami semua sangat hati-hati. Senada dengan Nugroho, Somarmo, orang tu murid lainnya juga sepakat dengan alasan itu. "Belum paslah, masuk bulan Juli," timpalnya.

Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd, ketika dimintai tanggapanya kalangan orang tua di wilayah Solo Raya - termasuk Klaten- yang menolak sekolah dibuka kembali bulan Juli mengatakan, masih wajar-wajar saja. Kami selaku pejabat pemerintah, tetap akan mebuka tahun pelajaran baru, sesuai kalender akademik - bulan Juli. "Hanya kapan anak-anak masuk sekolah, ini kami nanti menunggu intruksi dari Kementrian Pendidikan Nasional, "tegasnya. 

Sementara dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Klaten yang ditandatangani Dr. Wardani Sugianto, M.Pd disebutkan, di Klaten masih dilakukan pembelajaran daring - on line. Pembelajaran mandiri jarak jauh bahkan di perpanjang hingga 13 Juni 2020, setelah itu libur akhir semester genap tanggal 22 Juni hingga 11 Juli 2020. Selama libur sekolah, guru dan tenaga kependidikan masuk  sekolah dua kali dalam semingu, sehingga apabila ada masyarakat, sekolah tetap bisa melayani dengan baik. 

Pengamat Pendidikan, Dr. H. Warsito Ronggo Panambang, M.Pd ketika dihubungi gurusiana mengatakan, tidak berlebihan orang tua menolak untuk anaknya masuk sekolah 13 Juli mendatang. "Masih bisa diterima, alasan orang tua menolak melepas putra-putrinya masuk sekolah ditahun pelajaran Juli mendatang. Mereka khawatir kena dampak atau terkena pandemi convid-19, meski di sekolah di rasa aman-aman saja,"ujarnya. 

Secara psikologis, kalau belajar disekolah diselimuti rasa khawatir itu juga tidak baik. Selian pembelajaran tidak bisa maksimal, kondisi yang ada di sekolah juga tidak nyaman. Karena itu, biarlah kondisi ini benar-benar aman dulu/ pulih dulu, baru anak didik masuk sekolah. Karena, memang ada alterntif lain dalam pembelajaran di sekolah, seperti selama ini dilakukan, yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ)/ On- line. "Saya kira itu, langkah yang terbaik," tandasnya. Inrtinya, kata dekan FKIP UNwidha Klaten ini, tahun pelajaran 2020/2021 boleh dibuka 13 Juli 2020, tetpi masuk sekolah tunggu kondisi aman. (Diq)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun