Mohon tunggu...
MochRBagus
MochRBagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Belajarlah tanpa terpaut umur

"Malas itu boleh dan wajar bagi manusia, namun janganlah kau berhenti untuk membaca sekalipun itu sedikit. Tetaplah membaca, dan percayalah suatu saat nanti kau temukan kalimat dari apa yang kau baca selama ini menjadikan perubahan atas dirimu sendiri".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hubungan Agama terhadap Ilmu Pengetahuan dan Filsafat

23 Desember 2021   11:39 Diperbarui: 20 Juni 2023   11:44 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mencari sebuah kebenaran, ada tiga hal yang menjadi sebuah alat bagi manusia yaitu filsafat, ilmu, dan agama. Dari tiga aspek yang menjadi alat bagi manusia dalam mencari kebenaran tadi tidak dapat dikategorikan sesuatu yang sama.

Perbedaan secara umum antara tiga aspek tadi yaitu kalau filsafat dianggap sesuatu yang sangat bebas karena ia termasuk berpikir tanpa batas. Agama disini difahami lebih mengedepankan wahyu atau ilham dari Tuhan dari zat yang dianggap mempunyai kuasa akan dunia dan apapun yang berada dalam kuasanya. Dan segala sesuatu yang berasal dari Tuhan, dalam perspektif agama disini adalah sebuah kebenaran yang tidak bisa ditolak, kenapa seperti itu? Sebab agama merupakan masalah yang urusannya lansung dengan Tuhan. Sedangkan ilmu mempunyai pengertian sebagai sebuah perangkat metode didalam mencari kebenaran tersebut, jadi ilmu ini dalam ruang lingkupnya memakai metode-metode ilmiah dari segala aspek. Antara filsafat dan ilmu disini, keduanya sama-sama tidak memiliki tokoh sentral sebagaimana agama yang mensentralkan Tuhan. Dengan maksud dalam hal ini, dapat dikatakan setiap masalah yang dihadapi oleh manusia, maka mereka ini menggunakan tiga macam alat dalam menyelesaikan masalahnya.

Kalau kita membaca secara detail, dan kita mengetahui sebuah pokok dalam ajaran tersebut. Dalam setiap alat untuk mencapai tujuan kebenaran satu sama lain mempunyai anggapan tersendiri dalam setia perspektifnya. Saya ambil contoh, seorang ahli agama menjadikan filsafat dan ilmu itu sebagai alat untuk mempertajam pemahaman terhadap agama, sehingga dalam kebenaran agama semakin kuat. Dalam hal lain ahli filsafat ketika melihat agama dengan pemikiran yang mendalam dapat menjadikan seorang filsuf mendapatkan kebenaran yang mutlak. Terakhir ada ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan disini sendiri sebenarnya adalah alat yang paling gampang digunakan, karena sudah diberi oleh Tuhan sendiri sejak awal kita hidup dan semua bisa mempergunakan dengan kapasitasnya masing-masing

Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan baiknya kita menjadi manusia yang senantiasa bersyukur dan berguna bagi makhluk lainnya, bukan hanya manusia saja melainkan pada hewan dan juga tumbuhan. Manusia adalah makhluk yang mempunyai derajat tinggi dibanding dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Tuhan menciptakan manusia mempunyai keistimewaan tersendiri. Diciptakan dengan disertakan pula kelebihan tersendiri, dan letak pada kelebihan itu pada sebuah akal dan pikiran manusia yang menjadi permbeda diantara makhluk lain. Sejatinya manusia adalah makhluk yang punya rasa tidak puas, dalam artian disini adalah nafsu. Tuhan menciptakan manusia ini mempunyai nafsu, dan nafsu ini tinggal manusia sendiri yang mengkontrol. Proses selalu ingin tahu dan rasa tidak puas ini yang menjadikan manusia tidak bisa berhenti dalam menggapai tujuan hidup.

Dalam penciptaan-Nya dunia dan se isinya ini, yang menjadi peran penting dalam menjalankan adalah manusia. Mulai dari mengatur, mengelola alam semesta dan lain sebagainya agar dapat bermanfaat tidak hanya untuk diri manusia itu sendiri melainkan binatang, tumbuhan yang bernotabe sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Untuk mengatur alam semesta ini sudah jelas dibutuhkan beberapa keterampilan, baik keterampilan dalam bidang strategi, logika, nalar dan lain sebagainya. Dan untuk mengatur semua itu tidak mudah tentunya yang menjalankan sebagai peran utama di bumi harus ekstra, manusia harus lebih bisa menata semuanya, kalau tidak bagaimana nasib kaum selanjutnya. Hakikat manusia sendiri adalah sebagai makhluk pencari kebenaran, karena sudah dibekali oleh Tuhan dengan akal pikiran. Ibaratnya Tuhan dalam penciptaan manusia, Tuhan mempercayai manusia menjadi seorang khilafah di muka bumi ini. Sudah sepantasnya kita menjalankan itu semua, dan paling tidak ada tiga sarana atau jalan dalam mencari, menemukan kebenaran yang hakiki. Dengan melalui filsafat, ilmu pengetahuan dan melalui agama. yang pertama yaitu jelas melalui wahyu dari Tuhan selaku penguasa dan mempunyai kebenaran mutlak serta abadi. Dan ketiga sarana tersebut tentunya masing-masing mempunyai ciri tersendiri didalam mencari, dan menemukan kebenaran itu. Mempunyai titik kesamaan, perbedaan antara satu dengan yang lain.

Definisi Filsafat. Sepintas antara ilmu dan filsafat ini terliihat sama saja. Tetapi kalau kita jelih dalam memahami konsep keduanya, nantinya akan terlihat jelas letak perbedaan antara keduanya. Mempunyai sisi kesamaan memang benar, namun juga ada perbedaan yang melatar belakanginya. Walaupun filsafat muncul sebagai salah satu ilmu pengetahuan, akan tetapi filsafat sendiri mempunyai struktur tersendiri dan tidak begitu saja dianggap sebagai ilmu pengetahuan.

Dan ilmu pengetahuan pun sebaliknya, punya struktur tersendiri. Henrich Rombach, menyebutkan satu persatu perbedaan antara iilmu pengetahuan dan filsafat. Mengenai filsafat, kita dapat menanyakan mengenai eksistensi dan sifat dari suatu ilmu pengetahuan. Akan tetapi tidak ada suatu bidang diluar filsafat, yang kiranyad dapat mengajukan pertanyaan terkait filsafat itu sendiri.

Dari sini tentunya kita tahu letak dasar yang menjadi pembeda diantarra kedua. Bagi saya filsafat lebih luas penjabarannya, sebab terkait dengan ide dan penalaran seseorang dalam memahami keseluruhan. Dan fakta ini secara fundamental antara filsafat dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. Mengungkit perkataan plato terkait filsafat sendiri, bahwasannya filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran mutlak. Namun disini saya beranggapan bahwasannya tidak ada suatu kebenaran yang mutlak, dan sejatinya tetap Tuhan selaku pemegang kuasa Maha Tinggi.

Ilmu Pengetahuan. Ilmu Pengetahuan adalah insting akal manusia yang secara sistematis dalam menciptakan kebutuhan teori baru sebagai dasar rasa ingin tahu seseorang. Rasa ingin tahu ini merupakan kodrat manusia, dan tidak ada batasannya dalam hal ini. Ilmu pengetahuan bisa dikatakan sebagai pijakan bagi manusia dalam mencari teori-teori baru dengan berlandaskan metode dan prosedur agar nantinya tercapai sebuah tujuan yang diinginkan. Jadi ilmu pengetahuan disini itu bertujuan untuk mengetahui kebenaran ilmiah tentang objek tertentu yang diperoleh melalui pendekatan tertentu. Dan ilmu pengetahuan ini bisa diciptakan manusia berdasarkan atas rasa ingin tahu berlebih terhadap suatu objek, pikiran, akal budi.  Akan tetapi perlu diketahui, akal manusia punya batasan. Jadi, ada peran lain yang men-support akal yaitu intuisi dari diri manusia itu sendiri dan penalaran yang timbul dari imajinasi kita. Kolaborasi antar keduanyalah nantinya berpotensi untuk menjadikan sempurnanya ilmu pengetahuan.

Agama. Bicara mengenai agama bisa dikatakan pembahasan yang cukup universal. Yang dimaksud universal sendiri bermakna luas bukan hanya mempelajari sisi religiusnya saja, akan tetapi membicarakan juga mengenai apa yang benar, apa yang salah dan apa yang harus dibenarkan. Dari penjelasan diatas terkait definisi filsafat dan ilmu pengetahuan, hadirnya agama adalah merupakan peran yang penting. Sebab agama sendiri merupakan ajaran Tuhan yang diturunkan lewat Nabi yang hakiki, dimana dari keseluruhan ilmu pengetahuan sumbernya terletak pada agama. Sumber yang dijadikan acuannya yakni Al-quran. Lalu muncullah ilmu-ilmu baru yang berkembang hingga saat ini. Permasalahan-permasalahan yang timbul diluar agama kerap kali terpecahkan, agama dapat memecahkan permasalahan yang tak mampu dipecahkan oleh logika makhluk. Ini merupakan bukti bahwa agama mempunyai peranan dalam melengkapi selain filsafat dan ilmu sendiri. Jadi pada intinya filsafat, ilmu pengetahuan dan agama merupakan suatu kesatuan. Memang dari segi arti tidak mempunyai kesamaan, namun dari tujuan keseluruhan mempunyai hal yang sama yakni mencari sebuah kebenaran yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun