Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Politik

The Koboy Senayan Ade Komarudin, ''Tiba Saat Tiba Pikir'' [ 2 ]

17 Januari 2016   00:17 Diperbarui: 17 Januari 2016   06:41 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah bagian ke 2  tulisan saya tentang Ade Komarudin, Ketua DPR-RI yang dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung menggantikan Setya Novanto pada awal tahun 2016 , tepatnya Senin 11/1/2015 kemarin. Dialah ‘’Akom’’   alias Ade Komarudin  yang biasa disebut ‘’The Koboy Senayan’’ .

Akom ditunjuk Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri sebagai Ketua DPR karena kecepit catut nama Presiden Jokowi  dan Wapres Yusuf  Kalla. Jabatanpun ahinya diadakan tukar guling, Akom jadi Ketua DPR, Setia Novanto jadi ketua Fraksi Golkar yang semula di pegang Akom.

Melihat penampilan atau  gaya Akom, terlihat dengan jelas bahwa meskipun secara fisik Akom tidak tinggi tinggi amat, namun kelihatan sifat kesederhanaannnya, jauh dari kesan elitis.

Pembawaan Akom yang demikian, sesuai juga dengan gaya politik Akom yang tidak banyak bicara, Akom tidak suka kepura-puraan, menurut sohib saya kepura puraan adalah penyakit kejujuran. Namun, setelah jadi Ketua DPR-RI, mau tidak mau, Akom harus ''banyak bicara'' dalam tanda petik. Artinya Akom akan dipaksa bicara atau mengeluarkan pernyataan oleh situasi kekinian dalam bidang apapun. Pernyataan itu akan menjadi pusat perhatian masyarakat, maka dari itu, hati hatilah Akom.

Kadang Akom juga bisa mengejutkan sesama rekan rekannya dalam  proses pengambilan keputusan, Pernah suatu ketika, Akom sebagai Ketua SOKSI Pusat, didesak agar segera diadakan Munas. Segera setelah itu, Akom menghubungi DR. Tb. Iman Aryadi, Walikota Cilegon yang juga Ketua SOKSI Banten  untuk mempersiapkan tempat Penyelenggaraan Munas di Cilegon.

Saat kemudian diadakan pertemuan panitia membahas  penyelenggaraan Munas itu, ada yang bertanya bagaimana tentang kesiapan masalah pendanaan mengingat harus mendatangkan semua unsure Pimpinan Dekopinda Provinsi se Indonesia,

Akom dengan penuh keyakinan menjawab bahwa yang penting sudah ada keputusan pelaksanaan Munas dan tempatnya sudah oke, soal yang lain  nanti ‘’Tiba saat tiba pikir’’.

‘’Tiba saat tiba pikir’’, memang punya arti penting. Didalamnya ada nilai, falsafah dalam poses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin jangan terlalu bertele-tele, jangan terlalu banyak pertimbangan yang justru akan  membuka peluang mengembangnya suatu masalah. Serumit apapun, jika sudah tiba saatnya akan ketemu solusinya, [caption caption="illustrasi, gambar; buku The Koboy Senayan, "][/caption].

Public berharap, dengan tampilnya Akom sebagai Ketua DPR-RI, dapat mengebalikan citra DPR kearah yang lebih baik. Citra DPR yang sudah terpuruk sampai ketitik nadir, bisa terangkat kembali. penghuninya tidak selalu gaduh, saling tuding, memperebutkan pepesan kosong.

Siapa Akom

Dalam suatu kali obrolan, Akom megakui bahwa dirinya menjadi politisi tidak seperti politisi lain yang ada di Senayan. Bahkan kalau dilihat dari protap, mungkin dirinyalah yang kurang  baik seperti dalam melaksanakan reses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun