Bagian pertama dari tulisan, saya telah menggambarkanbahwa acara reuni Alumni SMAN 1 Serang Angkatan 79 pada 20 Agustus lalu didahuluidengan sambutan dari masing masing jurusan. LihatÂ
Acara selanjutnya  giliran santapan, yang disantap bukan bakso Mintok yang dulu terkenal di lingkungan sekolah, tapi ‘’nasihat dari ‘’ seorang alumnus yang kini sudah jadi ‘’da’i’’ alias utadz, namanya juga santapan rohani. Maka bercelotehlah pak ustazd Lily  yang dulu terkenal agak ndugal juga. Tema dari nasihatnya adalah tentang persaudaraan. Ngalor ngidul dan ayat ayat tentang persaudaraanpun di jejalkan ke telinga para alumni yang dengan hidmat mencermati.
‘’Silat artinya hubungan, Rahmi artinya...’’, belum sempat pak ustadz meneruskan, semua hadirin tertawa riuh, karena yang duduk paling depan adalah teh Rahmi alumnus dari jurusan IPS.
‘’YA, jadi artinya hubungan dengan Rahmi’’, celetuk saya, tawapun kian riuh.
Dalam situasi riuh itu, tiba tiba hadirin tertuju ke pintu samping, para alumnuspun histeris melihat kedatangan salah seorang alumni dengan memakai Kursi Roda. Â Rupanya selebriti sekolah dimasa lalu, Ike Nikita memaksakan datang di acara ini walaupun masih dalam keadaan kakinya sakit akibat diabetes yang ia derita sejak beberapa bulan lalu.
‘’Wanita itu amat penting, karena seorang wanita, kita punya keturunan’’, demikian kata ustazd menyinggung peran wanita dalam keluarga.
‘’Demikian halnya dalam kehidupan negara, wanita punya peran yang amat penting’’, sambungnya.
‘’wanita itu adalah tiang negara, wanita itu baik baiklah negara, wanita itu buruk buruklah negara itu’’, lanjut ustad Lili meneyitir sebuah hadis nabi.
‘’Jika seluruh wanita ini demo, bisa membahayakan negara’’, lanjutnya.