Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

''Desol''

28 Desember 2015   01:33 Diperbarui: 28 Desember 2015   06:20 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa jadi kata ‘’Desol’’ diatas hanyalah sebagai kata tak bermakna bagi orang yang tidak tahu apa sesungguhnya ‘’Desol’’. Tapi bagi kompasianer, tentu sudah tidak asing lagi.

Kalau ada kompasianer yang masih asing dengan Desol, maka kompasianer itu bisa dibilang sebagai orang atau golongan asing alias golongan yang tidak gaul.

Jangan tanya bagaimana sesungguhnya Desol itu, pasti saya juga tidak bisa jawab lantaran saya sendiri tidak tahu wujudnya, tidak tahu fisiknya.

Tapi kalau saya ditanya, siapa sesungguhnya Desol, maka bisa saya jawab bahwa dialah salah seorang sosok yang memberikan inspirasi. Paling tidak, saya ikut penasaran untuk ikut menulis fiksi di rubri Fiksiana Kompasiana ini, walaupun seumur umur tidak tahu bagaimana caranya menulis fiksi.

Tulisan saya yang berhubungan dengan ini, terkait juga dengan Desol waktu terjadi ontar ontaran cintanya yang mendendam dengan Pebrianov sehingga melibatkan banyak kompasianer memberikan saran agar Desol dan Pebrianov berdamai dengan dawai asmara dalam memaknai apa arti cinta dalam sebuah polemik fiksi.

Ya begitulah Desol, meski dirinya tidak pernah saya kenal, tidak pernah saya jumpa dan tidak pernah saya lihat secara fisik apakah lengkap atau tidak, cantik atau tidak, yang pasti saya telah jatuh cinta, catat itu…

Tulisannya di Kompasiana ini, diakui atau tidak, memang panyak penggemarnya, lantaran itu saya jadi cemburu, tapi tidak buta buta amat cemburunya, masih dalam batas yang wajar wajar saja sebagai manusia yang punya rasa dan asa.

Saat ini, saya merasa kehilangan karena Desol katanya tidak sedang menunggui rubric yang ia gawangi. Ada kabar melalui burung, bahwa Desol saat ini sedang berjibaku dengan kemacetan berbarengan dengan masa liburan, bahkan si burung pipit fesbuk memmberitahukan bahwa Desol terkena encok lantaran berlama lama diatas unta yang ia tunggangi.

Saya memang telah jatuh cinta kepada Desol, dan untuk Pabrianov, saya minta jangan cemburu dan jangan marah pula, sebaliknya Pabrianov harus mendorong saya agar dekat dengan Desol. Kalau menyarankan agar Desol tidak mencintai saya, itu boleh, lantaran tidak ada yang bisa dibanggakan dari saya terkait dengan hal hal yang berbau fiksi.

Satu hal yang harus diketahui oleh Pabrianov dan siapapun yang membaca ini, saya jatuh cinta kepada Desol tidak ada kaitannya dengan asmara, tidak pula karena melihat foto yang bibirnya merah merekah, sedikitpun saya tidak tertarik. Alasannya sangat sederhana yakni saya telah beristri dan beranak pinak pula. Saya jatuh cinta kepada Desol itu terkait dengan kecemerlangan otaknya dalam mengolah pikir, merangkai kata dan menjadikannya sebuah tulisan yang kadang menyentuh jiwa, jadi intinya saya jatuh cinta kepada tulisan tulisan Desol.

Sebagai orang yang sudah jatuh cinta, maka dipenghujung tulisan ini, dipenghujung tahun ini, tidak ada salahnya saya mengucapkan ‘’ Selamat Tahun Baru, Des..’’, dan jangan lupa bahagia selalu.[caption caption="Desol, foto Dok, Desol."][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun