Domba adalah binatang  piaraan yang banyak dimanfaatkan manusia.
Kulitnya  dimanfaatkan  untuk berbagai kebutuhan seperti bikin bedug, kendang, tas dan lain sebagainya. Dagingnya apalagi, menjadi santapan  paling  banyak digemari manusia seantero jagat raya.
Intinya domba memang banyak digemari manusia, orang dimanapun pasti gemar domba, kecuali yang tidak gemar.
Banyak sekali ragam dan jenis hewan yang  masuk dalam golongan domba. Salah satunya adalah KAMBING,  orang Banten bilang WEDUS, ada Wedus Gembol ada juga  Wedus Jawe.
Jika merujuk pada tempat, Kambing yang terkenal ahir ahir ini adalah Kambing yang berasal dari Garut dan sekitarnya.
Sebuah FAKTA di BANTEN, orang memang suka  domba, masakan  paling terkenal dari domba ini adalah  Rabeg, tak peduli apakah Wedus Gembol atau Wedus Jawe atau Kambing dari Garut, tiap ada acara dikampung tak lupa Nge-rabeg. Takdirnya KAMBING memang di rabeg.
Dalam dunia yang lain, domba juga banyak di gemari, utamanya jika Domba diembel embeli dengan Adu, jadilah Adu Domba.
Tak dapat dipungkiri, banyak yang senang adu domba bukan dalam pengertian fisik, tapi bagaimana membangun narasi  seolah ada pertentangan antara satu pihak dengan pihak lain, antara satu kelompok dengan kelompok lain.
Tujuannya jelas ingin memecah belah  situasi atau relasi dengan harapan muncul konflik diantara yang di adu domba itu. Dibalik itu semua,  tujuan utamanya adalah mencari keuntungan untuk dirinya sendiri atau kelompoknya, baik keuntungan politis maupun ekonomi. Jika berhasil, mereka akan tertawa riang gembira tiada tara.
Di Kampung saya juga banyak orang yang sukanya meng- adu domba.
Saya hafal betul dengan mereka itu. Jika domba yang di adu itu, nyruduk ke arah saya,  saya tidak akan  terpancing,  karena saya punya prinsip dan keyakinan serta hidup ditengah masyarakat yang tidak pernah mati.
Yang terpenting adalah bagaimana menghindari serudukan itu, toh pernah belajar jurus bagaimana caranya menghindari pukulan atau tendangan tapi si empunya pukulan/tendangan tersungkur sendiri.
Perlu di ketahui juga bahwa siapapun yang suka adu domba, sebetulnya tak ada bedanya dengan domba itu sendiri. Karakteristik domba  yakni suka bergerombol dan merasa nyaman dan aman saat berkumpul dengan kelompoknya sendiri. Jika kemudian terpisah, domba akan mengeluarkan suara...Mbek, Mbeeeeeeek.....!
Kalau sudah demikian, siapa domba yang sesungguhnya?.
Yang pasti,  ada  yang jadi korban akibat adu domba itu, siapa?, Wallahu Alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H