Resiko lain punya tempat tinggal di kelilingi Pabrik adalah soal Banjir.
Banjir pasti berhubungan dengan hujan. Tak ada yang bisa menolak hujan, hujan bisa menjadi berkah, bisa juga menjadi petaka. Yang terahir ini lebih banyak akibat ulah manusia yang tidak bisa mengelola alam tempat air hujan bersandar.
Terkait masalah ini, terjadi juga di rumah saya. Singkat cerita, badan jalan,  persis  depan Perusahaan bersebelahan dengan rumah, ditinggikan dengan timbunan batu koral entah oleh perusahaan atau pihak Pekerjaan Umum.
Akibatnya (jika hujan lebat), air tumpahan dari draenase yang menyebrang jalan, mengalir ke depan rumah saya, airpun tanpa permisi memasuki halaman rumah dan merendam rumah kontrakan yang letaknya di belakang, Â posisinya memang lebih rendah.
 Mau bilang apa coba!, mau protes, protes sama siapa, Jalan satu satunya, pagar rumah harus ditinggikan agar air tidak menerjang masuk ke halaman meskipun harus mengeluarkan biaya extra, 90% sudah jadi, tinggal ganti pintu gerbang, mau minta ganti rugi perusahaan?, ya ngga mungkin.
Maksud resiko ini, terkait dengan lingkungan social. Aktifitas Perusahaan dalam jangka waktu tertentu, ada kegiatan  overhaul, orang kampung  bilang "Satdon" (shutdown), yakni kegiatan rutin perusahaan dalam rangka perawatan mesin industry. Aktifitas ini melibatkan banyak kontraktor dan ratusan tenaga kerja musiman.
Sebelah kanan, ada area pabrik yang dijadikan tempat parkir motor tenaga kerja musiman itu, Sedangkan pintu utama masuk perusahaan, posisinya ada disebelah kiri rumah. Jika sudah jam 7.00 WIB, layaknya kuntul baris, ratusan orang jalan kaki melewati depan rumah dari tempat parkir menuju pintu masuk perusahaan.