Di Kecamatan jombang banjir terjadi di perumahan elit Metro Cilegon, ratusan rumah terendam, bahkan menelan korban jiwa hanyut di Sungai. Sementara di Kecamatan Grogol, banjir melanda pemukiman warga di Kelurahan Grogol, Kotasari, Gerem dan Rawa Arum. Paling parah terjadi di Keluarahan Gerem karena selain banjir bandang, terjadi juga longsor hingga menerjang pemukiman warga, beberapa rumah jebol bahkan ada yang rata dengan tanah, fasilitas umum seperti jembatan banyak yang ambruk.
Ini menjadi pelajaran bagi pemerintah pusat dalam membuat regulasi yang berkaitan dengan penanganan bencana, apalagi jika daerah kemudian di intruksikan untuk mengalihkan anggaran pelanja tak terduga. Pengalihan anggaran belanja tak terduga hingga 0 (nol) rupiah, membuat kalang kabut pemerintah daerah jika terjadi bencana seperti bencana alam atau lainnya.
Akibat anggaran penanggulangan bencana tidak ada, maka menjadi buah si malakama bagi pemerintah daerah, menggunakan anggaran yang sudah dialihkan akan bermasalah dengan hukum, tidak menggunakan, bermasalah dengan warga/masyarakat.
Oleh karenanya, jika kedepan terjadi serangan virus -entah apa namanya- yang kemudian menjadi pendemik, jangan sampai penangannnya mengalihkan anggaran di daerah berupa belanja tak terduga, maksudnya agar jika terjadi bencana ditengah pandemic seperti covid 19, tidak menjadi bencana diatas bencana, sudah jatuh tertimpa tangga!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H